Kamila Andini. (Foto: Instagram/@kamilandini)
Kamila Andini. (Foto: Instagram/@kamilandini)

Profil Kamila Andini, Sutradara Indonesia yang Terpilih jadi Voter Piala Oscar

Agustinus Shindu Alpito • 28 Juni 2025 17:44
Jakarta:  Dunia perfilman Indonesia kembali mencetak sejarah membanggakan di kancah global. Kamila Andini, sutradara perempuan kenamaan Tanah Air, secara resmi diundang menjadi anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) pada Juni 2025.
 
Undangan ini bukan hanya bentuk apresiasi terhadap prestasi Kamila, tapi juga menandai dirinya sebagai sutradara perempuan Indonesia pertama yang memiliki hak suara atau Oscar voter untuk memilih pemenang ajang Academy Awards, penghargaan film paling bergengsi di dunia.
 
Kamila menjadi salah satu dari 534 individu dari berbagai penjuru dunia yang terpilih bergabung dalam The Academy tahun ini. Ia akan berdampingan dengan nama-nama besar di dunia perfilman global mulai dari sutradara, aktor, penulis naskah, produser, hingga teknisi film profesional.
 

Perjalanan Karier dan Gaya Bercerita

Kamila Andini lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986 dan tumbuh besar di tengah lingkungan seni. Ia merupakan putri dari sutradara senior Garin Nugroho. Meski memiliki latar belakang keluarga sineas, Kamila membangun jalannya sendiri melalui pendekatan sinema yang unik dan otentik.

Lulus dari Deakin University di Melbourne, Australia, Kamila menekuni bidang Sosiologi dan Seni Media latar belakang akademik yang turut membentuk perspektif kritis dalam karya-karyanya.
 
Kamila dikenal konsisten mengangkat isu sosial, terutama yang berkaitan dengan perempuan, anak-anak, dan konflik antara tradisi dan modernitas. Ia juga banyak mengeksplorasi nilai-nilai lokal, mitos, dan kearifan budaya dalam sinema yang bersifat universal.
 
Baca juga: Jessie J Sembuh dari Kanker Payudara
 

Deretan Karya yang Mendunia

Debut Kamila sebagai sutradara film panjang dimulai lewat Laut Bercermin (2011), yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bajo di Wakatobi. Film ini langsung mencuri perhatian internasional dan menyabet sejumlah penghargaan, termasuk Earth Grand Prix di Tokyo dan FIPRESCI Award di Hong Kong.
 
Kesuksesan tersebut berlanjut dengan Sekala Niskala (2017), film magis yang menyentuh sisi emosional tentang ikatan saudara kembar di Bali. Karya ini memenangkan Grand Prix di Berlin International Film Festival 2018.
 
Pada 2021, Yuni hadir membawa tema pernikahan dini dan hak perempuan atas masa depannya sendiri. Film ini memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival (TIFF) dan mewakili Indonesia di ajang Oscars 2022.
 
Tak berhenti di layar lebar, Kamila juga merambah serial. Bersama Ifa Isfansyah, ia menyutradarai Gadis Kretek (2023), adaptasi novel karya Ratih Kumala yang tayang di Netflix dan mencuri perhatian internasional. Serial ini berhasil memenangkan Best Mini Series di Seoul International Drama Awards 2024.
 
Film terbarunya, Nana (Before, Now & Then), juga mencatatkan prestasi dengan meraih penghargaan di Brussels International Film Festival dan Asia Pacific Screen Awards.
 

Diakui Dunia, Karya Lokal Bicara Global

Selain karyanya yang konsisten hadir di festival internasional seperti Berlin, Toronto, dan Busan, Kamila juga aktif dalam program mentoring internasional. Salah satunya adalah CHANEL X BIFF Asian Film Academy 2024, di mana ia menjadi mentor penyutradaraan.
 
Dengan gaya bertutur yang puitis, kuat secara visual, dan penuh kedalaman emosi, Kamila membuktikan bahwa film bukan sekadar hiburan, tapi juga alat untuk menyuarakan isu-isu sosial dan menggugah kesadaran publik.
 
Baca juga: Putri Ariani Hadirkan Simbol Kekuatan Perempuan di Lagu Berdaya Diri

 

(Nithania Septianingsih)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan