Respons positif tersebut tercermin dari skor agregator Rotten Tomatoes yang mencapai 93% berdasarkan 129 ulasan. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu adaptasi terbaik karya King, bahkan melampaui sejumlah film ikonik seperti The Shawshank Redemption (89%) dan The Shining (84%).
Kesuksesan film ini di mata kritikus tidak lepas dari kesetiaannya terhadap materi sumber.
“Film ini berhasil menghadirkan beragam emosi kompleks yang menjadi trademark adaptasi Stephen King paling sukses, meski memiliki beberapa kelemahan dalam alur cerita,” ungkap Frank Scheck dari The Hollywood Reporter.
baca juga: Jalan atau Mati: Sinopsis Film The Long Walk |
Skenario yang ditulis JT Mollner juga mendapat pujian. Kritikus menilai film ini berhasil mengeksekusi premis segar menjadi tontonan yang seru hingga akhir. Para pemain muda, seperti Cooper Hoffman dan David Jonsson, disebut memberikan penampilan yang konsisten menjanjikan.
Adam Graham dari Detroit News menyatakan, “para pemainnya, khususnya Jonsson, sukses menampilkan dimensi kemanusiaan yang menyentuh di tengah kompetisi yang kejam dan tanpa ampun.”
Sementara itu, pendekatan penyutradaraan Francis Lawrence dinilai tidak menggurui, sehingga mampu membangun pukulan emosional yang kuat dan alami.
“Lawrence berhasil menghadirkan dampak emosional yang mendalam tanpa terkesan menggurui atau memaksakan,” tulis Meredith G. White dari Arizona Republic.
Dengan deretan pemain pendukung seperti Mark Hamill dan Judy Greer, film ini semakin kaya secara performa. The Long Walk tidak hanya dinikmati sebagai film horor, tetapi juga sebagai karya yang dalam secara psikologis dan sosial.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News