Yoshi Sudarso (Foto: Medcom/Purba)
Yoshi Sudarso (Foto: Medcom/Purba)

Yoshi Sudarso Ungkap Pentingnya Film Buffalo Boys Bagi Penonton Asia di Amerika

Purba Wirastama • 17 Juli 2018 20:12
Jakarta: Yoshi Sudarso menyebut bahwa sebagian besar unsur cerita film Buffalo Boys sebenarnya bukan barang baru dalam perfilman dunia, terutama genre western Hollywood. Namun identitas tokoh protagonis dan latar tempat membuat film ini punya nilai lebih bagi kalangan penonton Asia di Amerika.
 
"Sekitar 90% sudah pernah dilakukan sebelumnya dan 10% baru. Bedanya itu, koboi dari Amerika datang ke negara ini (...). Ini western tetapi mengambil lokasi east," kata Yoshi dalam sesi wawancara khusus di kantor Screenplay Films Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.
 
"Kebanyakan western itu, pahlawannya orang-orang kulit putih, bukan Asia. Jadi ini sesuatu yang menabrak batas buatku. Banyak yang sudah nonton (Buffalo Boys) di Kanada dan New York, mereka kagum banget. Ada banyak orang Asia di situ yang melihat bahwa ini adalah sesuatu yang sangat mereka nantikan," lanjutnya.

Menurut Yoshi, film-film barat sering menampilkan tokoh kulit putih sebagai pahlawan. Padahal, setiap daerah punya sejarah pahlawan masing-masing. Misalnya di Nusantara era kolonial, para pahlawannya tak lain adalah orang-orang Asia.
 
Dia juga menyebut kalangan penonton di Indonesia mungkin sudah terbiasa melihat sosok Asia atau yang seperti mereka di pertunjukan layar lebar atau layar kaca. Namun bagi kalangan imigran di Amerika misalnya, representasi semacam itu jarang ditemukan.
 
"Bagi kami di Amerika, enggak banyak yang kayak begitu. Jadi ini sesuatu yang baru di Amerika," tukas Yoshi.
 
Dalam Buffalo Boys, Yoshi berperan sebagai Suwo, putra Sultan dari Jawa yang dilarikan ke Amerika karena terancam dibunuh pemerintah kolonial Belanda. Bersama saudaranya, Jamar (Ario Bayu), Suwo tumbuh besar sebagai koboi dalam asuhan sang paman yang membawa mereka kabur.
 
Suatu ketika, mereka memutuskan kembali ke Jawa untuk membalaskan dendam kematian Sultan. Mereka menghadapi Gubernur Van Trach (Reinout Bussemaker) yang punya pasukan khusus (Daniel Adnan, Sunny Pang, Alex Abbad, Zack Lee, dan Hannah Al Rashid). Suwo juga bertemu dan jatuh cinta dengan Kiona (Pevita Pearce), putri kepala desa.
 
Film ini disutradarai oleh Mike Wiluan, yang juga ikut menulis naskah bersama Rayya Makarim. Produksi dilakukan bersama oleh Infinite Frameworks, Screenplay, dan Zhao Wei Films.
 
Buffalo Boys telah diputar perdana di Fantasia International Film Festival di Kanada pada 14 Juli lalu, lalu menyusul tayang Festival Film Asia New York pada 15 Juli.
 
Untuk bioskop Indonesia, Buffalo Boys  akan dirilis pada 19 Juli.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan