“Ini film perdana Perfiki Kreasindo yang merupakan PH (rumah produksi) kami dan termasuk saya juga garapan sutradara pertama,” ujar Endiarto kepada Medcom.id pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Tak Mau Disebut Film Debut
Meskipun ini adalah pengalaman pertamanya sebagai sutradara, Endiarto tidak ingin film ini disebut sebagai "debut perdana" dalam konteks komersial. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama film ini bukanlah untuk meraih keuntungan atau diputar di festival.“Kalau debut pertama itu kan memang kita tujuannya ke komersil. Awalnya seperti tadi, kita ingin memberikan kontribusi,” lanjutnya.
Endiarto menegaskan bahwa Merah Putih: One for All adalah sebuah karya yang dibuat untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Ia menambahkan bahwa diputar di bioskop adalah sebuah pilihan, bukan keharusan. Jika tidak bisa tayang di layar lebar, film ini akan tetap dirilis melalui kanal media sosial yang mereka miliki.
| baca juga:
|
"Tujuan kita kan bukan ke festival, bukan ke komersil. Bagaimana ini bisa dinikmati alangkah eloknya kalau bisa tampil di bioskop,” jelasnya.
“Kalau nggak bisa ya gak apa-apa, kita gak memaksakan. Kita bisa tayangkan di kanal-kanal sosmed yang kami miliki,” tambah Endiarto.
Alasan di Balik Produksi yang Terkesan Terburu-buru
Menanggapi kritik warganet yang menilai film ini terkesan terburu-buru, Endiarto membantahnya. Ia menjelaskan bahwa film tidak akan bisa lolos ke bioskop jika belum selesai.“Kalau belum selesai, kita enggak akan berani memasukkan ke bioskop. Bioskop itu kan tim kualitas kontrolnya ketat,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa alur cerita dan level animasi yang sederhana merupakan keputusan yang disengaja. Tujuannya adalah agar pesan film dapat mudah dipahami oleh target audiens mereka, yaitu anak-anak SD dan SMP.
“Ceritanya harus sangat sederhana sehingga ini kan khusus buat anak-anak SD, SMP. Iya (agar mudah diterima). Yang kedua, level animasinya kita buat yang sangat sederhana,” ungkap Endiarto.
Merah Putih: One for All menceritakan petualangan sekelompok anak dengan latar belakang budaya berbeda. Mereka bersatu untuk mencari bendera Merah Putih yang hilang agar perayaan kemerdekaan di desa mereka tetap bisa berlangsung.
Film ini akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025. Khusus pada tanggal 17 Agustus 2025, tiket akan dijual dengan harga spesial Rp17.000 sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
