Still Video Teaser Garuda di Dadaku 2026 (Foto: The Publicist)
Still Video Teaser Garuda di Dadaku 2026 (Foto: The Publicist)

Garuda di Dadaku Diadaptasi Jadi Film Animasi, Termotivasi Kesuksesan Jumbo

Elang Riki Yanuar • 17 Desember 2025 23:23
Jakarta: Film sepak bola Indonesia ikonis yang rilis tahun 2009, Garuda di Dadaku, dihidupkan kembali 17 tahun kemudian lewat proyek film animasi panjang. Film ini disutradarai Ronny Gani, animator dan seniman efek visual dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri animasi Hollywood. 
 
Film Garuda di Dadaku juga menggandeng Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, dan Tanya Yuson. Meski ide pembuatan animasi ini sudah muncul sejak tahun 2020, mereka baru mulai menggarap pada bulan April tahun 2022.
 
"Nih, prosesnya kita udah di akhir tahun ketiga. Kita start di bulan April 2022. Mulai muncul idenya sekitar awal (tahun) 2020. Sudah 3 tahun,” tutur Shanty.

Kemudian, Shanty Harmayn, yang juga menjadi produser di film asli Garuda di Dadaku, mengaku bahwa mereka bekerja dengan banyak studio animasi serta ratusan animator dari berbagai daerah di Indonesia. 
 
“Kita bekerja untuk produksi saja (melibatkan) begitu banyak studio animasi di Indonesia. Yang bekerja ada di Bali, ada di Malang, Bogor, Jogja. Di Bandung ada. Jadi, di mana-mana,” tuturnya.
 
Ronny Gani pun menimpali, “300 lebih (animator).” 
 
Di kesempatan yang sama, mereka mengaku bahwa kesuksesan film Jumbo karya Ryan Adriandhy, yang mampu menguasai posisi pertama sebagai film animasi Indonesia terlaris, turut menjadi motivasi mereka. Shanty mengaku sangat senang karena sudah ada proyek yang telah membuka jalur bagi animasi-animasi Indonesia di masa depan.
“Kita waktu film animasi Jumbo dirilis awal tahun, kita paling happy, justru. Karena sudah ada langkah pertama yang istilahnya ‘pecah telor’ bahwa animasi Indonesia diterima dengan sangat baik oleh masyarakat,” bangga Shanty.

Garuda di Dadaku Perkenalkan Dua Karakter Utama


Garuda di Dadaku meluncurkan teaser trailer dan teaser poster resmi untuk film animasi ini. Mereka turut memperkenalkan jajaran jajaran pengisi suara yang menghidupkan karakter-karakter utama dari film animasi tersebut. 
 
Kristo Immanuel menjadi pengisi suara Gaga, sosok burung Garuda penuh energi yang tampil sebagai pusat emosi dan komedi cerita. Dengan latar belakang sebagai peniru suara, ia mengaku senang bisa terlibat dalam proyek ini.
 
“Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek ini, termasuk dalam proses menemukan suara untuk karakter Gaga. Karakter Gaga yang penuh energi dan jenaka membuat proses rekaman jadi sangat menyenangkan dan menambah seru dinamika antar karakter di film,” tutur Kristo. 
 
Sosok Gaga di film ini akan berduet dengan bocah laki-laki bernama Putra. Putra, diperankan oleh Keanu Azka, bercita-cita menjadi bintang sepak bola hebat seperti Bayu, karakter utama dari film asli Garuda di Dadaku (2009). Keanu pun menceritakan proses di balik akting suara untuk Putra.
 
“Putra dan Gaga adalah duo yang menyenangkan. Memerankan Putra, lalu bisa bermain bersama Kak Kristo sebagai Gaga, jadi pengalaman yang seru dan berkesan. Prosesnya sangat menyenangkan dan penuh tawa. Kak Kristo juga banyak membantu saya dalam mendalami karakter Putra,” jelas Keanu Azka.
 
Selain Kristo Immanuel, jajaran pengisi suara karakter lainnya adalah Keanu Azka sebagai Putra, Revalina S. Temat sebagai Dewi Garuda, dan Quinn Salman sebagai Naya. 
 
Sebagai salah satu intellectual property (IP) ikonis di Indonesia dari kreator Salman Aristo dan Shanty Harmayn, Garuda di Dadaku telah melekat kuat dengan tema sportivitas anak pra-remaja, semangat sepak bola, serta drama keluarga yang menjadi kebanggaan nasional. Animasi ini menghadirkan interpretasi baru yang lebih dekat dengan generasi masa kini. 
 
“Garuda di Dadaku adalah IP yang sangat dekat dengan memori banyak orang Indonesia. Lewat animasi ini, kami ingin memperkenalkannya kembali kepada generasi baru dengan pendekatan yang lebih hangat, relevan, dan berfokus pada karakter serta emosi anak,” ungkap Shanty Harmayn.

Sinopsis Film Animasi Garuda di Dadaku


Garuda di Dadaku mengisahkan Putra (13), seorang bocah biasa dengan mimpi luar biasa: menjadi pesepak bola tim nasional Indonesia. Namun setelah gagal dalam sebuah seleksi dan diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya, keyakinan Putra mulai runtuh.
 
Semua berubah ketika ia bertemu Gaga, sosok Garuda kecil magis yang diutus dalam sebuah misi khusus untuk membantu Putra menemukan kembali keberanian dan mewujudkan mimpinya. Meski sering berselisih, keduanya dipersatukan oleh tujuan yang sama, yaitu membuktikan kemampuan diri dan menaklukkan keraguan.
 
Lebih dari sekadar kisah sepak bola, Garuda di Dadaku adalah perjalanan emosional tentang keberanian, persahabatan, dan tekad seorang anak bersama sahabat magisnya untuk meraih mimpi.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan