Drama ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, adalah alur cerita Geu-ru dan Sang-gu, yang berlanjut sepanjang keseluruhan seri. Geu-ru, yang mengidap sindrom Asperger, memiliki kemampuan untuk mendeteksi jejak cerita tak terhitung yang ditinggalkan seseorang yang telah meninggal dunia.
"Saya ingin Geu-ru menjadi orang dengan komitmen teguh untuk penghapusan trauma, meskipun ada bias masyarakat dan pandangan negatif tentang profesi tersebut," ungkap penulis skenario Yoon Ji-ryun dalam virtual press conference, Rabu, 12 Mei 2021.
Ia menyatukan jejak cerita itu seperti teka-teki, melalui keterampilan observasi dan ingatannya yang luar biasa. Setelah ayah Geu-ru, Jeong-u, meninggal dunia, paman Geu-ru, Sang-gu, menjadi walinya. Keduanya pun memulai hidup yang tidak biasa.
Setelah menjalani kehidupan yang sulit karena masa lalunya yang menyakitkan, Sang-gu bentrok dengan Geu-ru di setiap kesempatan. Tetapi saat keduanya menjalankan Move to Heaven untuk menghormati keinginan terakhir Jeong-u, mereka perlahan menjadi keluarga sejati.
Selain itu, Geu- ru selalu berupaya untuk menepati janjinya dan bertindak sesuai dengan apa yang telah dia pelajari. Hal tersebut pun membuat perusahaan Move to Heaven semakin bermakna.
Sementara itu, sutradara Kim Sung-ho melihat Geu-ru sebagai seseorang yang berbeda atau seperti hidup di dunianya sendiri. Karakter ini berfokus pada pandangannya yang unik, polos, dan tidak memihak.
Bagian kedua dari Move to Heaven adalah cerita tentang almarhum yang ditemui Geu-ru dan Sang-gu. Setiap episode Move to Heaven menampilkan kisah tentang seseorang yang menghadapi kematian, yang sepi di dunia di mana hubungan dengan orang-orang yang dikasihi telah terputus.
Episode tersebut memperlihatkan suara mereka yang terasingkan dalam masyarakat kita saat ini. Itu lah yang harus diperhatikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id