Predator: Badlands merupakan karya terbaru dari sutradara Dan Trachtenberg, yang skenarionya ditulis oleh Patrick Aison dan Brian Duffield. Film aksi fiksi ilmiah Amerika Serikat ini menandai seri kesembilan dalam waralaba Predator, sekaligus film live-action keenamnya.
Film Predator: Badlands dibintangi oleh Elle Fanning, Dimitrius Schuster-Koloamatangi, Mike Homik, dan Rohinal Nayaran.
Sinopsis Film Predator: Badlands
Predator: Badlands mengisahkan perjalanan Dek (Dimitrius Schuster-Koloamatangi), seorang Predator muda dari Yautja Prime. Dek terdorong untuk membuktikan nilainya kepada ayahnya yang selalu meremehkannya. Demi pengakuan, Dek nekat meninggalkan planet asalnya yang kecil untuk berburu di planet Genna—rumah bagi makhluk yang paling ditakuti ayahnya.Di planet baru yang tak dikenalnya, Dek yang canggung beruntung bertemu dengan Thia (Elle Fanning), sebuah robot wanita sintetis dari Weyland-Yutani yang kemudian menjadi pemandunya. Tak lama kemudian, perjalanan berburu mereka semakin ramai dengan kehadiran Bud (Rohinal Nayaran), seekor hewan misterius menyerupai monyet.
Ketiganya harus menghadapi serangkaian tantangan berat yang menguji batas kemampuan mereka. Ini adalah upaya Dek untuk menemukan buruannya dan membuktikan diri, bahkan jika harus mengorbankan segalanya.
Baca Juga :
Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Kisah Cinta Lintas Waktu Dion Wiyoko dan Sheila Dara
Ulasan Film Predator: Badlands
Realisme Visual yang Memukau
Entah bagaimana Dan Trachtenberg mengemas film ini, tetapi visual yang dihadirkan dalam Predator: Badlands terlihat sangat realistis. Jika memang menggunakan kostum, ini menunjukkan bahwa tim tata rias dan artistik telah bekerja keras untuk menghasilkan detail terbaik.
Visual di film Predator: Badlands semakin nyata berkat gestur yang ditampilkan oleh sang Predator muda, Dek. Cara ia merespons orang di sekitarnya hingga menampilkan emosi memang terasa layaknya seorang Predator.
Selain itu, darah hijau yang dimiliki oleh Predator juga menjadi salah satu hal menarik yang ditampilkan dalam film Predator: Badlands.
Setiap makhluk yang dihadirkan juga cukup unik. Bentuk para makhluk itu sepertinya telah dikembangkan dari kehidupan nyata, seperti seekor hewan asing yang bentuknya menyerupai badak.
Ganas di Luar, Manis di Dalam
Dari trailernya, Predator yang muncul di film Predator: Badlands terlihat sangat ganas dan menyeramkan. Namun, di balik bentuknya yang aneh dan menakutkan, para Predator ini juga memiliki perasaan tulus layaknya seorang manusia.
Salah satu adegan yang cukup mengharukan adalah ketika Dek dan Bud saling berbagi duka atas kehilangan orang yang mereka sayangi. Ada juga momen ketika Dek rela berjuang demi Thia yang telah dikhianati oleh kelompoknya.
Film Predator: Badlands mengajarkan para penonton tentang pentingnya memperlakukan orang di sekitarnya dengan baik, terlepas dari latar belakangnya. Film ini juga sangat kental dengan makna persahabatan dan persaudaraan yang membuatnya semakin manis untuk disaksikan.
Perburuan yang Penuh Adrenalin
Sejak awal film, Dan Trachtenberg menyiratkan bahwa yang lemah akan mati ditindas oleh yang kuat—sebuah gaya hidup para Predator di film Predator: Badlands.
Hal serupa pun terjadi ketika Dek memutuskan untuk pergi ke planet Genna demi membuktikan dirinya kepada sang ayah. Penonton seolah diajak untuk ikut berburu bersamanya sepanjang film Predator: Badlands berlangsung.
Penonton juga bisa menempatkan posisi sebagai Dek, di mana ia sedang belajar mengenal dan memahami segala sesuatu yang berada di planet Genna. Hal ini menambahkan kedekatan audiens dengan alur cerita film Predator: Badlands.
Perburuan Dek semakin seru setelah Thia dan Bud bergabung. Tak hanya mencari mangsa, mereka bertiga juga akan mengajarkan arti dari persahabatan dan bagaimana seseorang bersikap dalam sebuah kelompok dengan bijak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
