Bintang Little Women itu menegaskan bahwa tujuan utama kehadiran koordinator keintiman adalah memastikan kenyamanan dan proses kreatif yang bermakna.
"Ini hanya untuk memastikan bahwa semua orang senang dengan apa yang mereka ciptakan dan juga bahwa Anda menciptakan hal-hal yang bermakna bagi mereka," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran mereka seharusnya tidak justru memperumit situasi atau menimbulkan rasa canggung. Pengalaman panjangnya dalam membawakan adegan intim memberikan perspektif unik mengenai evolusi profesi ini.
Baca Juga :
Florence Pugh di Konser Together for Palestine: Diam Melihat Penderitaan Bukan Netralitas, Tapi Keterlibatan
Aktris berusia 29 tahun itu mengakui pernah melakukan banyak adegan serupa sebelum posisi koordinator keintiman menjadi umum. Meski menganggap dirinya percaya diri dan merasa didengarkan, ia menyimpan kenangan kurang menyenangkan.
"Ada banyak hal yang saya ingat di mana rasanya sama sekali tidak pantas untuk diminta melakukan itu, diarahkan seperti itu," kenangnya.
Perjalanan profesionalnya dengan koordinator keintiman pun mengalami pasang surut. Perempuan asal Inggris ini menggambarkan bagaimana pandangannya terus berkembang seiring pengalaman.
"Sekarang saya punya pengalaman fantastis dengan koordinator keintiman," ujar pelantun hit “I Hate Myself”. Namun, ia juga mengaku pernah bekerja dengan individu yang justru membuat suasana menjadi tidak nyaman dan kurang membantu.
Di sisi lain, kolaborasi dengan koordinator keintiman yang kompeten memberinya pengalaman berharga.
"Ketika saya bekerja dengan koordinator yang hebat, saya seperti, 'Oh, inilah yang selama ini saya lewatkan, memahami tarian keintiman', dibandingkan hanya sekadar merekam adegan seks," tutur bintang Avengers: Doomsday tersebut.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id