Salah satunya, kritikus film Chris Nashawaty. "Duduk di bioskop, menonton credit tittle di akhir film 'Transformers: The Age of Extinction'. Saya yakin dua hal: 1. Aku baru saja menyaksikan film terbodoh tahun ini, dan 2. Film ini akan menghasilkan 1 miliar dolar," sebut Nashawaty.
Kritik tajam lainnya datang dari Richard Roeper, jurnalis Chicago Sun-Times. Seperti dikutip Entertainment Weekly, Minggu (29/6/2014), Roeper mengatakan, "Dengan waktu berjalan 165 menit, kira-kira sama dengan fitur ganda film 'Battleship Potemkin' dan 'Annie Hall'. Film keempat franchise Transformers ini seperti anak manja yang bersikeras memamerkan kepada Anda setiap mainan yang dimilikinya."
Richard Corliss dari Time tak ketinggalan menyampaikan ulasannya. Film ini bisa menjadi akhir dari sekuel Transformers.
"Film ini berantakan. Setengah jam terakhir film ini terlihat abstrak dan kacau. Film sekuel biasanya memiliki keterikatan dengan sekuel sebelumnya, tapi yang ini terpisah. Jika memang itu maksud Michael Bay (sang sutradara), maka film ini memasuki masa akhirnya," kata Corliss.
Di tengah derasnya kritikan, pujian datang dari jurnalis New York, David Edelstein. Dia mengagumi akting bintang utama Mark Wahlberg. Meski Mark bukan Shia LaBeouf, Mark mampu menyuguhkan akting tak kalah menarik dari LaBeouf.
"Wahlberg menjadi daya tarik film ini. Memang, dia bukan Shia LaBeouf, tapi saya suka melihatnya. Bahkan meski tubuhnya tidak terlalu atletis, dia berhasil memberikan sentuhan sisi kemanusiaan," tutur Edelstein.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News