Pendaftaran terbuka Alternativa Film Awards 2024 telah ditutup pada tanggal 18 Agustus 2024. Para sineas dari seluruh kawasan Asia diundang untuk mengirimkan film berdurasi penuh dari genre apa pun, sedangkan film pendek hanya diterima dari Asia Tenggara.
Tim Alternativa menerima 1.043 entri dari 33 negara, dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 680 kiriman (208 film berdurasi penuh dan 472 film pendek) dianggap memenuhi syarat. Indonesia terbukti menjadi pemimpin yang tak terbantahkan dengan 206 entri yang memenuhi syarat, diikuti oleh Filipina (132), Malaysia (58), Vietnam (56), India (40) dan Thailand (40).
"Kami sangat senang dan merasa terhormat melihat peningkatan yang sangat besar dalam jumlah kiriman pada tahun kedua Penghargaan ini. Hal ini menunjukkan minat yang luar biasa terhadap proyek kami dari komunitas perfilman, khususnya di Asia Tenggara," kata Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project.
"Tahun ini kami juga menambahkan Festival Film ke dalam rangkaian penghargaan untuk menghubungkan para pembuat film dan film-film mereka yang berdampak dengan para penonton dan untuk memulai diskusi publik tentang berbagai isu yang menjadi perhatian kita semua," lanjutnya.
GIK UGM, sebuah pusat super kreatif yang terletak di dalam kompleks Universitas Gadjah Mada, akan menjadi tuan rumah Upacara Penghargaan serta beberapa acara Festival Film yang menampilkan 16 pemutaran film gratis dari para nomine tahun ini. Akan ada juga diskusi yang berfokus pada topik-topik yang berdampak bagi khalayak luas dan profesional, yang melibatkan para pembuat film lokal dan internasional.
baca juga: Garin Nugroho Rilis Film Musikal Pertamanya, Dibintangi Nicholas Saputra dan Amanda Rawles |
"Festival ini tidak hanya menayangkan film tetapi juga menyelenggarakan diskusi, menyediakan ruang bagi para penonton untuk mendalami visi dan keunikan film-film ini. Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana sinema berkontribusi bagi masyarakat dan memperkaya ruang-ruang budaya," kata Garin Nugroho selaku Chief Program Officer di GIK UGM.
Sebelum malam puncak, tim Alternativa akan menyelenggarakan Industry Days yang merupakan sebuah program internasional yang berisi lokakarya, pameran, dan pertemuan bagi para sineas, produser, dan organisasi yang berdampak yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara film dan perubahan sosial.
"Untuk memaksimalkan dampak positif kami, kami membuat hub yang disebut inVision. inVision menantang alokasi sumber daya yang tidak adil dalam pendidikan, industri kreatif, perusahaan rintisan, dan olahraga dengan membuat area-area ini dapat diakses oleh semua orang, dan Alternativa Film Project merupakan bagian penting darinya," kata Wahyu Ramadhan, Communications Manager inDrive Indonesia.
Sineas Abigail Limuria merasa bangga dipercaya sebagai duta baru Alternativa Film Project. Bagi Abigail, Alternativa Film Awards berbeda dengan penghargaan film lain di Indonesia.
"Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek dengan misi mulia ini. Ini merupakan ruang untuk membahas isu sosial yang relevan dengan negara yang mengikuti Alternativa melalui film. Jadi ngga melulu melihat komersial dan cinematic dalam film. Lebih dari itu," kata Abigail Limuria.
Pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan kawasan lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan LSM. Total hadiah untuk Penghargaan ini adalah USD100.000 dengan USD20.000 untuk masing-masing dari empat kategori film berdurasi penuh dan USD10.000 untuk masing-masing dari dua pemenang Penghargaan Film Pendek.
"Salah satu keunikan Alternativa adalah sifatnya yang Nomaden. Sehingga setiap kawasan yang dituju dapat memaksimalkan isu sosial yang ingin disampaikan, sangat relevan dan mewakili," tutup Lulu Ratna, selaku Alternativa Film Awards 2024 Selection Committee Member.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id