Beberapa waktu itu, sebuah film horor religi menjadi viral di media sosial karena keresahan seorang warganet. Film tersebut dinilai memberikan ketakutan bagi penonton untuk beribadah.
Reza Rahadian tidak memiliki masalah dengan memasukkan unsur agama ke dalam sebuah film. Namun ia menilai bahwa hal tersebut perlu dibatasi agar tidak berlebihan dampaknya terhadap penonton.
"Itulah pentingnya, kalau mau memasukkan unsur agama, jangan dieksploitasi," ujar Reza Rahadian, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
| baca juga: Film Kiblat Dikecam, Rako Prijanto Berharap Horor Indonesia Lain Tak Kena Dampak |
Menurutnya, tidak akan ada masalah baginya jika ada unsur agama dalam sebuah film, mengingat ia juga bermain dalam film seperti itu, yakni Siksa Kubur. Namun Reza mengingatkan bahwa pembuat film itu harus bisa bertanggung jawab atas karyanya sendiri.
"Silakan saja itu tanggung jawab pembuat filmnya. Dia punya tanggung jawab moral obligasi kepada penontonnya," ucap Reza Rahadian.
"Ketika unsur-unsur agama itu masuk ke dalam sebuah film, baik bentuknya ingin mengedukasi publik, nggak salah juga, atau ingin menjadikan itu salah satu tools (pengingat)," tambahnya.
Reza berharap bahwa film yang memasukkan unsur agama bisa memberikan dampak yang baik bagi penonton. "Menjadikan ini sebagai tontonan yang mudah-mudahan memberikan tuntunan, syukur-syukur gitu ya. Pokoknya bermanfaat dan bertanggung jawab," jelasnya.
Sementara itu, beberapa pihak telah memberikan tanggapan mengenai film horor yang dinilai bisa memberikan rasa takut kepada publik untuk beribadah. Salah satunya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah memberikan larangan terkait penayangan film Kiblat di bioskop tanah air. Hal itu karena judul dan poster film yang dipilih dinilai provokatif dan bisa memicu kontroversi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
