Sutradara Rako Prijanto berharap polemik yang disebabkan film Kiblat tidak berdampak pada film horor Indonesia lain yang bakal tayang di libur lebaran. Termasuk film horor terbaru Rako yang berjudul Para Betina Pengikut Iblis 2.
"Jadi jangan sampai ini diarahlan kepada silent war, karena film lebaran kita tahu apa aja yang akan tayang, memakai isu-isu itu jangan sampai dipelintir, Semoga film Para Betina Pengikut Iblis ini aman ya," kata Rako Prijanto di Jakarta.
Rako mengakui ada kalanya materi keagamaan disalahartikan dan digunakan dengan cara yang kurang tepat di sebuah film. Namun, untuk film Para Betina Pengikut Iblis 2, Rako menjamin tidak menyalahi koridor.
baca juga: Ketua MUI Minta Film Kiblat Dilarang Tayang |
"Agama dipakai kurang tepat dalam film horor kita. Tapi sih menurut saya pribadi insyaAllah film ini mengambil jalur yang benar. Tiga karakter ini saya ambil dari yang pertama sudah saya jelaskan dari ayat di Alquran, bagaimana perempuan suka mengumpat, membanggakan hartanya dengan kecantikannya. Jadi semoga itu juga tidak melenceng dari agama tertentu, menurut saya juga kita harus dewasa," jelasnya.
Kontroversi film Kiblat mencuat setelah poster film yang dibintangi Ria Ricis dan Yasmin Napper itu menghadirkan seseorang yang sedang melakukan rukuk dengan wajah terbalik sembari berteriak. Film ini membuat ketua MUI Cholil Nafis ikut bereaksi.
"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya Ka'bah, arah menghadapnya orang-orang salat," kata Cholil.
"Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," lanjutnya.
Sementara itu, sutradara Gina S Noer juga sempat memberikan kritikan terhadap film horor Indonesia yang memakai konten agama di dalamnya. Dia bahkan menyebut film horor itu justru mengeksploitasi agama.
"Menurut gue masalahnya dengan kebanyakan horor Indonesia yang tema agamanya saat ini adalah sudah masuk ke ranah eksploitasi agama terutama agama islam (mungkin karena mayoritas ya)," tulis Gina di Instagram.
"Kebanyakan film horor menggunakan salat, doa, zikir, dan lain-lain cuma jadi plot devices murahan untuk jumpscare karakternya diganggu setan. Sehingga kelemahan iman bukan lagi menjadi eksplorasi kritik terhadap keislaman yang dangkal tapi cara dangkal biar cepat seram," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id