Reza Rahadian (Foto: Medcom/Rafi)
Reza Rahadian (Foto: Medcom/Rafi)

Reza Rahadian Hadirkan Program Spesial Edisi 20 Tahun Berkarya

Rafi Alvirtyantoro • 28 April 2025 20:58
Jakarta: Reza Rahadian akan merefleksikan dua puluh tahun perjalanannya di industri film dan kreatif dalam beberapa program yang diluncurkan secara bertahap sepanjang tahun 2025.
 
Bintang film Habibie & Ainun ini telah menggandeng sederet kolaborator agar program yang bertajuk Refleksi Dua Dasa Rasa semakin spesial. Mulai dari sutradara pertunjukan Inet Leimena, penyunting buku Andi F. Yahya, produser Gita Fara, sastrawan Agus Noor, dan beberapa kolaborator lainnya.
 
Reza Rahadian menyebut program tersebut sebagai momen yang sangat reflektif dalam hidupnya. “Ini adalah perjalanan selama 20 tahun yang membawa saya melalui proses perenungan, pendewasaan diri, proses belajar,” ucapnya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin, 28 April 2025.

“Jadi buat saya, ini perjalanan yang sangat dalam, tapi saya mengartikan ini sebagai sebuah refleksi,” tambah Reza Rahadian.

Berikut adalah daftar program Refleksi Dua Dasa Rasa Reza Rahadian:

1. Buku Mereka yang Pertama

Karya tulis yang memiliki 184 halaman ini menjadi ungkapan cinta, refleksi, dan terima kasih Reza Rahadian kepada orang-orang pertama yang memberikannya kesempatan berkarier di industri film dan kreatif. Buku Mereka yang Pertama telah disunting oleh Andi F. Yahyai dan akan diterbitkan pada 7 Mei 2025 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
 
General Manager Gramedia Adi Ekatama mengaku melihat kerendah hatian seorang aktor besar seperti Reza Rahadian setelah membaca buku Mereka yang Pertama. Ia menilai Reza sebagai sosok yang tidak lupa bahwa kesuksesannya tidak hanya lahir dari dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
 
“Kita yang mau belajar bisa belajar tentang kerendah hatian, dan juga bisa memaknai rasa syukur atas capaian yang kita dapat dalam hidup kita,” ungkap Adi Ekatama.
 
Buku Mereka yang Pertama diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mendorong para aktor atau insan film di Indonesia menciptakan karya tulis seperti Reza Rahadian.

2. Pameran Instalasi Seni Eudaimonia

Reza Rahadian akan membawa perjalanan kariernya selama 20 tahun di industri film dan kreatif ke ARTJOG 2025. Pameran instalasi seni yang bertajuk Eudaimonia ini akan ditampilkan dalam pameran tersebut mulai 20 Juni 2025.
 
Reza Rahadian menjelaskan makna di balik pemilihan kata “Eudaimonia” sebagai judul pertunjukannya di ARTJOG 2025. “(Judul) diambil dari bahasa Yunani yang berbicara tentang perjalanan kebahagiaan lewat kebijaksanaan, ini core utamanya,” jelasnya.
 
Aktor kelahiran tahun 1987 ini menjanjikan pengalaman berbeda bagi para pengunjung ARTJOG 2025 melalui pameran instalasi seni Eudaimonia.
 
“Saya merasa apa yang kami coba tampilkan di ARTJOG adalah sebuah rangkaian emosional yang tidak pernah saya tampilkan di ruang kekaryaan lain di sini,” ujar Reza Rahadian.
 
Pameran instalasi seni Eudaimonia melibatkan sejumlah kolaborator dari berbagai bidang seni di Indonesia. Mulai dari Davy Linggar (Fotografer), Andra Matin (Arsitek), Retno Ratih Damayanti (Penata Kostum), Garin Nugroho (Sutradara, Penulis dan Produser), Siko Setyanto (Penari dan Koreografer), hingga Kasimyn dari band Gabber Modus Operandi (Komposer).

3. Film Pangku

Ini merupakan film layar lebar pertama yang disutradarai oleh Reza Rahadian. Film Pangku disebut sebagai salah satu penanda 20 tahun perjalanannya berkarya di industri perfilman tanah air.
 
“Rasanya memang mungkin semesta yang sudah mengizinkan saya percaya bahwa semua kasih izin Tuhan juga bahwa di 20 tahun ini pangkuh adalah penanda tersendiri di perjalanan ini,” ucap Reza Rahadian.
 
Film Pangku melibatkan Felix K. Nesi sebagai penulis skenario dan Gita Fara sebagai co-produser, serta Happy Salma sebagai associate producer.
 
Film Pangku menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan yang mencoba untuk bertahan hidup di tengah himpitan dan krisis yang menimpa dirinya. Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama Indonesia, termasuk Claresta Taufan, Fedi Nuril, Shakeel Aisy, Devano Danendra, dan Christine Hakim.
 
Rencananya film ini akan tayang pada kuartal ketiga tahun 2025. Namun sebelum itu, film Pangku akan dikirim terlebih dahulu ke dalam program HAF Goes to Cannes di Festival Film Cannes 2025.

4. Kolaborasi di JFW dan JAFF 2025

Program Refleksi Dua Dasa Rasa juga akan hadir dalam dua festival film ternama di Indonesia, yakni Jakarta Film Week (JFW) dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025.
 
Direktur Jakarta Film Week, Rina Damayanti, menilai bahwa kolaborasi yang dihadirkan ini merupakan perayaan kreativitas dalam perjalanan Reza Rahadian berkarier selama 20 tahun di dunia perfilman Indonesia. Kolaborasi yang hadir di JFW mulai 22 Oktober 2025 ini dinilai akan menjadi ruang presentasi dengan fokus pada refleksi diri.
 
“Karena kan 20 tahun tadi banyak refleksi, banyak pembelajaran yang harus dibagikan dan diharapkan dengan membuat ruang pertemuan di Jakarta Film Week untuk anak-anak muda ingin jadi kreator dan aktor bisa mendapatkan inspirasi, serta pembelajaran,” jelas Rina Damayanti.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif JAFF, Ajish Dibyo, mengatakan kolaborasi ini tidak hanya menandai dua dekade perjalanan Reza Rahadian, tetapi juga bagi festival yang telah digelar sejak 2006 silam.
 
“Hubungan JAFF dan Reza itu seperti teman,” tutur Ajish Dibyo.
 
“Menurut saya yang menjadi Monumental adalah dua dekade Reza adalah dua dekade JAFF juga tahun ini,” tambahnya.

5. Pementasan Monolog Dua Dasarasa

Program ini akan menjadi suatu hal baru yang dilakukan oleh Reza Rahadian. Pementasan monolog Dua Dasarasa rencananya akan digelar pada Desember 2025.
 
Agus Noor selaku penulis naskah monolog Dua Dasarasa memberikan sedikit bocoran mengenai pementasan tersebut. Hal itu berhubungan dengan karakter-karakter yang pernah diperankan oleh Reza Rahadian.
 
“Reza dikenal memainkan karakter dalam film. Bagaimana kalau karakter-karakter itu hadir di satu panggung secara langsung,” ungkap Agus Noor.
 
Pementasan Monolog Dua Dasarasa menjadi penutup dari berbagai program yang hadir dalam Refleksi 20 Tahun Reza Rahadian.
 
Reza memulai kariernya di usia 17 tahun dengan mengikuti ajang Top Guest Majalah Aneka Yess! 2004, yang menjadi pembuka jalannya ke dalam dunia seni peran Indonesia. Film layar lebar bertajuk Film Horor (2007) karya sutradara Toto Hoedi menjadi debut Reza Rahadian sebagai aktor. Namun namanya mulai dikenal melalui film Perempuan Berkalung Sorban (2009) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan