Pemain dan tim produksi Film Jejak Pahit Si Kembang Gula (Foto: instagram)
Pemain dan tim produksi Film Jejak Pahit Si Kembang Gula (Foto: instagram)

Film Jejak Pahit Si Kembang Gula Angkat Tema Bahaya Narkoba

Elang Riki Yanuar • 17 April 2025 12:24
Jakarta: Rumah produksi Bluesheep Entertainment bersama Wokcop Pictures segera memulai proses syuting film Jejak Pahit Si Kembang Gula. Syuting bakal dilakukan di Yogyakarta mulai 16 April hingga 3 Mei 2025.
 
Film ini digagas oleh Andri Putra sebagai Produser Kreatif dan Franklin Darmadi yang juga bertindak sebagai sutradara, dengan skenario ditulis oleh Dedey Natalia, serta diproduseri oleh Silvia Yunita dan Alfie Lim sebagai Produser Eksekutif.
 
Film ini coba mengangkat isu penting mengenai peredaran narkoba yang kini menyusup dalam bentuk permen dan jajanan anak-anak. Cerita ini menjadi pengingat bahwa ancaman bisa datang dari hal-hal yang tampak tak berbahaya.


"Film Jejak Pahit Si Kembang Gula adalah tayangan keluarga yang sarat akan nilai-nilai positif dan pesan moral. Saya ingin film ini terasa ringan namun tetap menyentuh, tanpa kesan menggurui," kata Franklin Darmadi.
 
baca juga: Menteri PPPA Anggap Film Rumah untuk Alie Pengingat Bahaya Bullying

 
Franklin Darmadi merupakan seorang Sutradara iklan yang sudah berkecimpung selama puluhan tahun di industri iklan bersama Andri Putra. Franklin juga pernah menyutradarai Film Ekspedisi Madewa (2005) dan Medley (2007) mendirikan Wokcop Pictures sebagai wadah berkarya pekerja seni yang diharapkan bisa ikut meramaikan produksi film di tanah air.
 
"Tantangan utama justru datang dari koordinasi antara pemain dan kru yang berasal dari Jakarta dan Jogja. Adegan luar ruang dan aksi juga memicu kreativitas kami agar film ini tampil kuat secara sinematik," ujarnya.
 
Melalui kisah seorang guru dan para murid yang berjuang mencari teman mereka yang hilang saat berkemah, film ini memperlihatkan pentingnya solidaritas, keberanian, dan ketajaman moral anak-anak dalam menghadapi situasi berbahaya. Dengan cerita yang kuat dapat menyentuh hati siapa pun, dan film ini ingin menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran, khususnya untuk generasi muda.
 
Film ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang melalui Prof. Warsito.
 
Film ini bakal dibintangi Bukie B. Mansyur, Unang Bagito, Sarah Sechan, dan para pemeran cilik asal Yogyakarta seperti Aradhana Rahadi, Maria Aurora, Princesza Leticia, Bebe Gracia, Axandro Juliano, dan Adimas Alby.
 
"Saat pertama kali ditawari peran sebagai Pak Wira, saya langsung tertarik. Karakter ini sangat dalam secara emosional dan menjadi tantangan baru bagi saya, terutama karena ini pertama kali saya banyak berinteraksi dengan aktor-aktor anak," kata Bukie B. Mansyur.
 
"Saya merasa peran ini punya kedekatan emosional yang kuat dengan banyak orang. Kita semua punya kenangan tentang guru yang membekas di hati kita. Film ini bukan hanya soal akting, tapi pengalaman yang membuka cara pandang saya terhadap keluarga, hubungan antar manusia, dan kota Yogyakarta yang menyimpan banyak makna," lanjutnya.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan