Film persembahan Screenplay Films bekerja sama dengan Rapi Films dan IFI Sinema ini siap membawa penonton masuk dalam pertempuran brutal antara Satine Zaneta dengan Niken Anjani, demi menjaga keberlangsungan hidup umat manusia.
“Sebagai filmmaker, saya juga mencoba untuk tidak mengulang dari apa yang sebelumnya pernah saya buat. Sehingga secara desain karakter dan world-building ceritanya juga berbeda. Treatment-nya pun baru dari karya yang pernah saya kerjakan,” kata penulis dan sutradara Tommy Dewo.
Tommy menjanjikan pengalaman baru kepada para penonton, menampilkan sisi lain yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Berbagai diskusi dilakukannya dengan para pemain, guna menciptakan karakter yang kuat dalam Penjagal Iblis: Dosa Turunan.
| baca juga: Film Angkara Murka Diputar di Italia Sebelum Tayang di Bioskop Indonesia |
Selain dibintangi Satine Zaneta dan Niken Anjani, Penjagal Iblis: Dosa Turunan juga dibintangi oleh Marthino Lio, Naomi Christy, Kiki Narendra, Gusty Pratama, dan Eduwart Manalu, dengan produser Budi Ros, Wicky V. Olindo, serta produser eksekutif Sunil G. Samtani, Sunar Samtani, dan Adi Sumarjono.
Dalam film ini Marthino Lio berperan sebagai wartawan investigasi bernama Daru. Dia tidak percaya dengan hal mistis, tapi justru terseret ke dalam pertempuran berdarah yang sudah berlangsung dari generasi ke generasi.
Satine Zaneta memerankan gadis berusia 19 tahun bernama Ningrum. Ningrum meminta bantuan Daru untuk menggagalkan misi Pakunjara, yang diperankan Niken Anjani. Pakunjara berniat membangkitkan sang Eyang Guru, dengan cara mengambil jantung dari para pemuka agama.
Sebagai penjagal iblis, Ningrum berusaha sekuat tenaga dengan mengerahkan kekuatannya melawan Pakunjara yang bisa berubah wujud menjadi sosok monster menyeramkan dan membangkitkan arwah gentayangan untuk meneror manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
