Menurut bukuSejarah Ibadah yang disusun Syahruddin Al-Fikri, kegiatan melempar batu jumrah disimbolkan sebagai kemenangan manusia melawan hasutan iblis.
Dalam sejarahnya, melempar batu-batu kecilpada tiang jamarat yang dilakukan untuk meneladani apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim di masa lampau ketika dirinya digoda oleh iblis untuk melanggar perintah Allah untuk menyembelih putranya Ibrahim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun Nabi Ibrahim teguh pada pendiriannya mengambil tujuh buah batu dan melemparkannya kepada iblis. Lemparan pertama dinamakan dengan jumrah ula.
Tata cara melempar batu jumrah, dilansir dari Buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah karya Agus Arifin, melempar jumrah menggunakan kerikil dengan ukuran sebesar ruas kelingking atau biji kacang, mestilah menggunakan tangan tanpa alat bantu serta pastikan kerikil baru bukan bekas pakai lemparan sebelumnya apabila mengacu pada mazhab Hambali dan Maliki.
| Baca:Suasana Padang Arafah Dipadati Jemaah Haji yang Lakukan Wukuf |
Satu buah kerikil diperuntukan untuk satu kali lemparan, apabila menggunakan tujuh kerikil dalam sekaligus akan tetap terhitung sebagai satu lemparan. Aturan terakhir yang penting diperhatikan adalah arah dan urutan melempar jumrah.
Tidak diharuskan agar batu yang dilempar mengenai ka'bah, namun tetap diusahakan jatuh ke kubangan yang mengelilinginya. Lempar jumrah harus dilakukan sebanyak 7 kali lemparan dengan sebuah kerikil di tiap lemparan.
Durasi pelaksanaan lempar jumrah adalah 4 hari terhitung sejak tanggal10 hingga 13dzulhijjah. Berikut adalah urutan pelemparan jumrah:
- 10 dzulhijjah, hanya pelaksanaan jumrah aqabah.
- Waktu melemparkan dari terbitnya matahari hingga terbitnya fajar di tanggal 11 dzulhijjah.
- Di hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah) jamaah haji melemparkan 3 jumrah yang terdiri dari jumrah ula, jumrah wusta dan jumrah aqabah.
- Total dari masing-masing jenis lemparan jumrah sebanyak tujuh kali dan tiap batu dilemparkan satu per satu.
- Pelemparan jumrah dimulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.
(Hillary Sitohang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(WAN)
