Sebanyak dua jemaah haji yang dimobilisasi pada evakuasi perdana ini berasal dari Kloter 26 Jakarta-Pondokgede (JKG) dan Kloter 05 Batam-Hang Nadim (BTH). Proses evakuasi menggunakan satu unit ambulans jenis GMC, didampingi seorang dokter dan perawat.
"Karena jemaah sakit, jadi tidak bisa berangkat bersama kloter. Sesampainya di KKHI Madinah, kondisi jemaah akan dievaluasi kembali. Kalau memang hasilnya bagus, bisa saja dikembalikan ke kloter. Kalau tidak, dilanjutkan perawatan di KKHI Madinah," ujar Kepala KKHI Makkah, Andi Ardjuna Sakti, di Makkah, Sabtu, 23 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seperti proses evakuasi tanazul atau pemulangan mendahului jadwal, proses mobilisasi pasien ke Madinah juga dilengkapi dokumen perjalanan yang dibutuhkan jemaah dan petugas. Dengan waktu tempuh enam jam, jemaah juga dibekali obat-obatan yang dibutuhkan serta emergency kit untuk kondisi kegawatdaruratan selama di perjalanan.
“Dokumen perjalanan dan kebutuhan lainnya sudah dipersiapkan untuk perjalanan,” kata dia.
Baca: 386 Haji Asal Tangsel Tiba di Tanah Air Dipastikan Bebas Covid-19 |
Hingga Jumat, 22 Juli 2022, KKHI Makkah menerima 83 usulan baik tanazul maupun evakuasi. Sebanyak 17 di antaranya sudah mengikuti proses tanazul, sementara 14 jemaah haji mengikuti proses evakuasi.
Andi menerangkan tidak semua jemaah tanazul evakuasi dapat dipulangkan atau dimobilisasi sesuai jadwalnya. "Ada yang batal karena jemaah wafat. Ada juga yang tunda karena terjadi penurunan kesadaran dan kondisi lainnya,” kata dia.
Proses tanazul dan evakuasi di KKHI Makkah akan berlangsung hingga 4 Agustus 2022. Sementara proses tanazul evakuasi di KKHI Madinah akan berlangsung hingga 14 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(JMS)