Kompetisi ini dinilai dapat membantu sektor seputar musim Haji. Para peserta harus mengembangkan layanan dan disertai tantangan yang dihadapi.
Tantangan tersebut termasuk makanan dan minuman, kesehatan masyarakat, solusi keuangan, transportasi, manajemen kerumunan, pengaturan lalu lintas. Kemudian dikembangkan pula pola pengaturan perjalanan dan akomodasi, pengelolaan limbah dan limbah, perumahan dan solusi komunikasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penasihat Kerajaan Arab Saudi yang juga bertindak sebagai kepala Federasi Kerajaan untuk Cybersecurity, Programming, dan Drones, Saud Bin Abdulla al-Kahtani menegaskan dukungannya.
"Kerajaan Arab Saudi meraih rekor dunia dari Guinness melalui Hajj Hackathon, yang menegaskan ambisi pemuda Arab Saudi bahwa negara mereka adalah gerbang teknologi di kawasan ini," ujar al-Kahtani, seperti dikutip Arab News, Jumat 3 Agustus 2018.
Saudi Hajj Hackathon memecahkan Rekor Dunia Guinness sebelumnya untuk peserta Hackathon simultan yang dilakukan oleh India dengan 2.577 peserta pada tahun 2012.Pencapaian tahun ini dinilai mampu bersinergi dengan Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi.
Tahun ini Hajj Hackathon, berhasil menarik perusahaan-perusahaan teknologi dari seluruh dunia dengan dukungan dari Google. Mereka mengadakan pelatihan untuk para peserta dan mendorong para pemuda untuk maju dengan ide-ide inovatif.
Ribuan pengembang perangkat lunak dan penggemar komputer dan teknologi informasi dari lebih dari 100 negara ambil bagian dalam hackathon Haji di Jeddah yang dimulai pada 31 Juli dan berakhir pada 3 Agustus.
Acara ini turut dihadiri oleh legenda teknologi seperti salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak dan pendiri Wikipedia, Jimmy Wales. Mereka hadir sebagai pembicara materi.
Sedangkan pada programer yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari berbagai negara seperti Arab Saudi sendiri, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Aljazair, Mesir, India, Jepang, Tunisia, Turki dan Pakistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FJR)