Jemaah calon haji embarkasi Surabaya bertolak ke Tanah Suci menggunakan Saudi Airlines, Sabtu, 6 Juli 2019, dini hari. (Foto: ANTARA/Didik Suhartono)
Jemaah calon haji embarkasi Surabaya bertolak ke Tanah Suci menggunakan Saudi Airlines, Sabtu, 6 Juli 2019, dini hari. (Foto: ANTARA/Didik Suhartono)

Depresi, Seorang Calon Haji Asal Mataram Batal Berangkat

Haji Haji 2019
ant • 17 Juli 2019 14:57
Mataram: Seorang calon haji asal Mataram, Nusa Tenggara Barat batal berangkat ke Tanah Suci. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Burhanul Islam mengatakan calon haji itu batal berangkat karena mengalami depresi dan masih dalam proses perawatan.
 
"Berdasarkan laporan kesehatannya, sampai saat ini kondisi kesehatan calon haji yang
berasal dari Ampenan itu belum ada perkembangan sementara kloter terakhir embarkasi Lombok akan diberangkatkan Kamis, 18 Juli," Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Burhanul Islam, Rabu, 17 Juli 2019.
 
Burhanul yang tidak mau menyebut secara rinci identitas calon haji bersangkutan agar tidak mengganggu psikologisnya mengatakan, calon haji yang batal berangkat tersebut saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma, Provinsi NTB.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Padahal kata Burhanul sedianya calon haji itu bakal diberangkatakan bersama jemaah kloter 3 pada 9 Juli 2019.
 
"Dengan melihat kondisi dan pertimbangan waktu pemberangkatan kloter 11 Embarkasi Lombok, sudah tidak memungkinkan. Tapi musim haji tahun depan, jamaah tersebut akan menjadi prioritas jika dinyatakan sehat," katanya.
 
Menurutnya, dengan telah diberangkatkannya kloter 9 sebanyak 161 orang, maka total jemaah asal Kota Mataram yang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 751 orang, sehingga masih ada dua orang calon haji yang belum diberangkatkan.
 
Dua orang calon haji ini sebenarnya akan bergabung pada kloter 9, akan tetapi karena adanya pelimpahan nomor porsi kepada putranya akibat istri dari calon haji meninggal.
 
"Proses pelimpahan inilah yang membutuhkan waktu, sehingga visa putranya akan diterbitkan bersamaan dengan jemaah kloter 11. Jadi bapaknya mundur
berangkat ikut anaknya di kloter 11," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ALB)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif