"Karena boleh jadi mulai menjelang siang kita memerlukan suhu yang lebih dingin. Tetapi ketika malam hari tentu bisa kembali disesuaikan," kata Lukman saat meninjau Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Makkah, seperti dikutip dari Antara pada Rabu, 7 Agustus 2019.
Sebelumnya, penggunaan AC diuji pada suhu 26 derajat celcius di sebuah tenda berkapasitas lebih dari 300 orang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Perlu ada perubahan dan penyesuaian. Itu tanggung jawab petugas haji," kata dia.
Tenda Arafah di tahun-tahun sebelumnya hanya difasilitasi kipas angin (standing fan). Menag kemudian minta kepada perusahaan pengelola teknis pelayanan ibadah haji atau Muassasah wilayah Asia Tenggara akan menggantinya dengan AC.
"Alhamdulillah, semuanya sudah terpasang dengan baik," kata Lukman.
AC yang dipasang di tenda-tenda Arafah berbobot 12 ton dan 25 ton. Untuk AC 12 ton berkapasitas 56 PK, sedangkan yang 25 ton berkapasitas 118 PK. Pemasangannya pun menyesuaikan luas tenda dengan penyalur udara yang dapat diputar 180 derajat.
"Kapasitas tenda sesuai dengan penjelasan dari ketua Muassasah. Mudah-mudahan mampu meningkatkan tingkat kenyamanan jemaah haji," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)