"Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya," ujar Yaqut di Madinah, Sabtu, 22 Juni 2024.
Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221 ribu orang. Jumlah ini terdiri atas 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, Indonesia mendapat 20 ribu kuota tambahan yang dibagi masing-masing 10 ribu haji reguler dan 10 ribu haji khusus.
"Kami tidak menyalahgunakan dan insyaallah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya," kata dia.
Puncak penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M baru selesai. Proses Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan lancar.
Peristiwa kepadatan di Muzdalifah pada 2023, bisa diantisipasi dengan baik sehingga jemaah haji diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS).
"Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi di Arafah, Muzdalifah, hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar," kata dia.
Baca Juga:DPR Didorong Bentuk Pansus Penyelenggaraan Haji |
Hal ini, kata dia, tidak lepas dari penerapan kebijakan Smartcard Nusuk dan adanya skema (murur) pada proses pendorongan jamaah haji dari Arafah ke Mina.
Murur adalah skema pergerakan jemaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah (tanpa turun dari bus), dan langsung menuju Mina. Skema ini diterapkan untuk jemaah lansia, risiko tinggi, dan disabilitas.
"Saya kira salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jemaah haji kita ada pada dua hal ini, nusuk dan murur," kata Menag.
Pada musim haji 1446 H/2025 M, Indonesia kembali mendapat kuota sebesar 221 ribu orang. Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)