YOUR FASHION
Menekraf Ingin Tingkatkan Promosi Batik ke Pasar Global
A. Firdaus
Selasa 01 Juli 2025 / 11:15
Jakarta: Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengemukakan keinginan pemerintah untuk meningkatkan promosi batik Indonesia ke masyarakat mancanegara. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (28/6).
Pada kesempatan itu, Wamenekraf Irene mengemukakan perlunya penyelenggaraan pameran untuk mempromosikan batik kepada konsumen di luar negeri.
"Kita harus memperlihatkan kepada orang luar atau dalam negeri dan siapapun yang mengapresiasi batik ini, untuk itu, pemerintah akan mempersiapkan pameran agar dapat menjual lebih luas," kata Irene dalam keterangan pers.
Irene juga mengemukakan perlunya pengembangan produk batik dengan kualitas tinggi untuk menarik minat konsumen.
"Kita perlu meningkatkan nilainya terlebih dahulu, salah satunya dengan hadirnya batik kurator, agar dapat memberi tahu fashion designer global perbedaan antara batik asli dengan yang tidak," katanya.
Baca juga: 5 Motif Batik Betawi Paling Populer, Sarat akan Makna Filosofis
Wamenekeraf Irene mengapresiasi keuletan dan konsistensi Rumah Batik Oey Soe Tjoen dalam menjaga kualitas batik mereka. Rumah Batik Oey Soe Tjoen didirikan tahun 1925.
Usaha batik yang dirintis oleh Oey Soe Tjoen dan istrinya, Kwee Tjoen Giok Nio, itu sekarang dikelola oleh cucu mereka, Oey Kiem Lian atau Widiati Widjaja. Batik Oey Soe Tjoen dikenal dengan kehalusan goresan, ketelitian pengerjaan, serta perpaduan warna yang khas.
Kualitas tersebut menjadikan koleksi batik produksi Rumah Batik Oey Soe Tjoen punya nilai tinggi dan diminati oleh para kolektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pada kesempatan itu, Wamenekraf Irene mengemukakan perlunya penyelenggaraan pameran untuk mempromosikan batik kepada konsumen di luar negeri.
"Kita harus memperlihatkan kepada orang luar atau dalam negeri dan siapapun yang mengapresiasi batik ini, untuk itu, pemerintah akan mempersiapkan pameran agar dapat menjual lebih luas," kata Irene dalam keterangan pers.
Irene juga mengemukakan perlunya pengembangan produk batik dengan kualitas tinggi untuk menarik minat konsumen.
"Kita perlu meningkatkan nilainya terlebih dahulu, salah satunya dengan hadirnya batik kurator, agar dapat memberi tahu fashion designer global perbedaan antara batik asli dengan yang tidak," katanya.
Baca juga: 5 Motif Batik Betawi Paling Populer, Sarat akan Makna Filosofis
Wamenekeraf Irene mengapresiasi keuletan dan konsistensi Rumah Batik Oey Soe Tjoen dalam menjaga kualitas batik mereka. Rumah Batik Oey Soe Tjoen didirikan tahun 1925.
Usaha batik yang dirintis oleh Oey Soe Tjoen dan istrinya, Kwee Tjoen Giok Nio, itu sekarang dikelola oleh cucu mereka, Oey Kiem Lian atau Widiati Widjaja. Batik Oey Soe Tjoen dikenal dengan kehalusan goresan, ketelitian pengerjaan, serta perpaduan warna yang khas.
Kualitas tersebut menjadikan koleksi batik produksi Rumah Batik Oey Soe Tjoen punya nilai tinggi dan diminati oleh para kolektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)