YOUR FASHION
7 Motif Batik Paling Populer di Indonesia: Parang Kusumo hingga Sekar Jagad
Fatha Annisa
Rabu 02 Oktober 2024 / 12:25
Jakarta: Sejak diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO, eksistensi batik di kancah internasional semakin meningkat. Keindahan dan filosofi yang terkandung dalam setiap motifnya menjadikannya seni kain ini sangat dihargai di seluruh dunia.
Batik tak hanya sekadar kain bermotif cantik, melainkan simbol kekayaan Indonesia. Pasalnya batik memiliki motif berbeda dari setiap daerah. Perbedaan ini menyimpan filosofi tersendiri dan dipengaruhi oleh sejarah, budaya, serta kondisi geografis setempat.

Foto: Dok. Batik Pesisiran
Kata “Parang” dari ‘batik parang’ berasal dari kata “Pereng” yang berarti ‘lereng’. Bentuk motif batik ini berupa huruf “S” yang digambar secara berkaitan satu sama lain dan membentuk diagonal miring layaknya lereng gunung.
Pendapat lain menyebutkan motif “S” pada batik parang menggambarkan ombak samudera yang tidak pernah habis hingga akhir zaman. Namun, ada juga yang mendeskripsikan motif parang sebagai tebing-tebing di sekitar pantai.

Foto: Dok. Kelas Pintar
Selain motif parang, megamendung menjadi salah satu motif batik paling populer. Corak khasnya berbentuk seperti awan yang melambangkan keabadian, kebebasan, dunia yang luas, dan transendental konsep ketuhan.
Sementara itu, sejarah Cirebon menyebutkan motif megamendung diciptakan ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air saat langit sedang mendung. Bentuk tersebut lalu dituangkan sebagai motif batik.

Foto: budaya.jogjaprov.go.id
Motif yang populer di Yogyakarta dan Jawa tengah ini berbentuk menyerupai buah kawung yang ditata rapi secara geometris. Buah Kawung sendiri merupakan sejenis kelapa atau kerap disebut juga sebagai aren dan kolang-kaling.
Diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan kerajaan Mataram, motif ini bermakna kesempurnaan, kemurnian dan kesucian.

Foto: batik-tulis.com
Berasal dari Solo, nama ‘Sidomukti’ diambil dari dua kata Bahasa Jawa, yaitu “sido” yang berarti jadi atau menjadi, serta “mukti” yang didefinisikan sebagai kebahagiaan atau kecukupan. Artinya, motif ini bermakna sebagai harapan agar penggunanya mendapatkan kebahagiaan dan kebaikan.
Motif ini berciri bebas dengan menggunakan warna yang kuat, seperti merah, kuning, hijau muda. Motif Gentongan memperlihatkan bentuk-bentuk abstrak yang sederhana, tumbuh-tumbuhan atau perpaduan keduanya

Foto: Batik Prabuseno
Berasal dari dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, motif Pring Sedapur identik dengan perpaduan corak pohon bambu dan unsur-unsur alam. Motif ini memiliki filosofis persatuan dan kesatuan karena bambu sendiri merupakan tanaman yang tumbuh secara bergerombol.

Foto: bahankain.com
Ciri khas motif Sekar Jagad adalah garis-garis melengkung menyerupai pulau yang berdampingan satu sama lain sehingga terlihat seperti sebuah peta. Motif ini tidak beraturan, tidak seperti motif batik lain yang memiliki pola berulang.
Motif batik Sekar Jagad juga dihiasi dengan gambar-gambar flora fauna, lereng, hingga truntum. Oleh karenanya, motif ini bermakna keindahan dari keragaman berbagai jenis suku bangsa di muka bumi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
Batik tak hanya sekadar kain bermotif cantik, melainkan simbol kekayaan Indonesia. Pasalnya batik memiliki motif berbeda dari setiap daerah. Perbedaan ini menyimpan filosofi tersendiri dan dipengaruhi oleh sejarah, budaya, serta kondisi geografis setempat.
Macam-macam Motif Batik
Berikut ini adalah beberapa motif batik paling populer dari berbagai daerah di Indonesia:1. Motif Parang Kusumo (Solo)

Foto: Dok. Batik Pesisiran
Kata “Parang” dari ‘batik parang’ berasal dari kata “Pereng” yang berarti ‘lereng’. Bentuk motif batik ini berupa huruf “S” yang digambar secara berkaitan satu sama lain dan membentuk diagonal miring layaknya lereng gunung.
Pendapat lain menyebutkan motif “S” pada batik parang menggambarkan ombak samudera yang tidak pernah habis hingga akhir zaman. Namun, ada juga yang mendeskripsikan motif parang sebagai tebing-tebing di sekitar pantai.
Baca juga: Pernah Dipakai Taeyong NCT, Ini Sejarah dan Daya Pikat Batik Gedog Tuban |
2. Motif Mega Mendung (Cirebon)

Foto: Dok. Kelas Pintar
Selain motif parang, megamendung menjadi salah satu motif batik paling populer. Corak khasnya berbentuk seperti awan yang melambangkan keabadian, kebebasan, dunia yang luas, dan transendental konsep ketuhan.
Sementara itu, sejarah Cirebon menyebutkan motif megamendung diciptakan ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air saat langit sedang mendung. Bentuk tersebut lalu dituangkan sebagai motif batik.
3. Motif Kawung (Yogyakarta)

Foto: budaya.jogjaprov.go.id
Motif yang populer di Yogyakarta dan Jawa tengah ini berbentuk menyerupai buah kawung yang ditata rapi secara geometris. Buah Kawung sendiri merupakan sejenis kelapa atau kerap disebut juga sebagai aren dan kolang-kaling.
Diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan kerajaan Mataram, motif ini bermakna kesempurnaan, kemurnian dan kesucian.
4. Motif Sidomukti (Solo)

Foto: batik-tulis.com
Berasal dari Solo, nama ‘Sidomukti’ diambil dari dua kata Bahasa Jawa, yaitu “sido” yang berarti jadi atau menjadi, serta “mukti” yang didefinisikan sebagai kebahagiaan atau kecukupan. Artinya, motif ini bermakna sebagai harapan agar penggunanya mendapatkan kebahagiaan dan kebaikan.
Baca juga: Yuk Kenali! Ini Beragam Jenis Batik Berdasarkan Teknik Pembuatannya |
5. Motif Gentongan (Madura)
Gentongan merupakan motif batik paling populer di Madura. Kata 'gentongan' diambil dari gentong, sebuah wadah dari gerabah yang digunakan untuk mencelupkan kain batik pada cairan warna.Motif ini berciri bebas dengan menggunakan warna yang kuat, seperti merah, kuning, hijau muda. Motif Gentongan memperlihatkan bentuk-bentuk abstrak yang sederhana, tumbuh-tumbuhan atau perpaduan keduanya
6. Motif Pring Sedapur (Magetan)

Foto: Batik Prabuseno
Berasal dari dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, motif Pring Sedapur identik dengan perpaduan corak pohon bambu dan unsur-unsur alam. Motif ini memiliki filosofis persatuan dan kesatuan karena bambu sendiri merupakan tanaman yang tumbuh secara bergerombol.
7. Motif Sekar Jagad (Solo dan Yogyakarta)

Foto: bahankain.com
Ciri khas motif Sekar Jagad adalah garis-garis melengkung menyerupai pulau yang berdampingan satu sama lain sehingga terlihat seperti sebuah peta. Motif ini tidak beraturan, tidak seperti motif batik lain yang memiliki pola berulang.
Motif batik Sekar Jagad juga dihiasi dengan gambar-gambar flora fauna, lereng, hingga truntum. Oleh karenanya, motif ini bermakna keindahan dari keragaman berbagai jenis suku bangsa di muka bumi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)