YOUR FASHION
3 Motif Batik Betawi Paling Populer Favoritnya Abang None Jakarta
Yuni Yuli Yanti
Sabtu 22 Juni 2024 / 07:00
Jakarta: Batik Betawi memiliki ciri khas yaitu warnanya yang mencolok dan berbagai motifnya yang menggambarkan tentang kebudayaan Betawi. Bukan cuma itu, motif pada Batik Betawi juga banyak dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina.
Ragam ekspresi motif Batik Betawi terlihat jelas melalui sentra-sentra batik di wilayah Jakarta yang sesuai dengan karakter masing-masing. Sentra batik di daerah Cilandak, Gandaria dan Bekasi telah mengembangkan motif-motif yang berciri khas Jakarta dan Betawi, seperti ondel-ondel, tanjidor, topeng, hingga monas.
Berbeda halnya dengan sentra batik di kawasan Cilincing-Marunda yang lebih kontemporer dan bercitra modern. Mengapa demikian? Karena segmen yang dibidik adalah kalangan menengah ke atas, sehingga corak dan motif serta lebih banyak kegiatan seremonial.
Nah, berikut ini tiga motif Batik Betawi yang paling populer dan sering dikenakan para Abang None Jakarta dalam berbagai kegiatan. Penasaran kan? Yuk, intip di bawah ini!
Melansir dari laman Good News form Indonesia, motif tumpal sendiri dalam batik motif Jakarta dianggap sebagai representasi gunung yang melambangkan kekuatan. Segitiga menunjukkan makna hubungan antara Yang Maha Kuasa, manusia, dan alam. Bentuk geometris segitiga disusun berjajar vertikal di kiri dan kanan atau terkadang berhadap-berhadapan.
Sementara itu, bentuk segitiga pada batik Betawi juga kerap disebut motif pucuk rebung. Motif ini juga diadaptasi oleh masyarakat Betawi dari Minangkabau. Masyarakat Betawi memaknai motif pucuk rebung pada batik sebagai lambang keseimbangan hidup dan kesakralan.
Bunga ini menjadi simbol penting dan menjadi bagian yang melebur dengan budaya betawi dalam batik encim Betawi. Selain peony, bunga sakura khas Jepang juga kerap ditemui dalam motif-motif batik peranakan di kawasan Jakarta.
Sementara itu, motif bunga lokal umumnya memakai corak khas Jakarta, yakni: bunga melati gambir, bunga sirih kuning, nona makan sirih, kembang goyang, tapak dara, bungur, kembang teleng, hingga flamboyan.
Keindahan batik ini semakin terlihat jika dipadu padankan dengan Kebaya Encim dengan warna-warna cerah dan kuat yang memesona.
Ondel-ondel dipercaya sebagai penolak bala dan pengusir makhluk halus bagi suku Betawi zaman dahulu. Sementara tanjidor yang merupakan kesenian Betawi yang melambangkan kerja sama dan kekompakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Ragam ekspresi motif Batik Betawi terlihat jelas melalui sentra-sentra batik di wilayah Jakarta yang sesuai dengan karakter masing-masing. Sentra batik di daerah Cilandak, Gandaria dan Bekasi telah mengembangkan motif-motif yang berciri khas Jakarta dan Betawi, seperti ondel-ondel, tanjidor, topeng, hingga monas.
Berbeda halnya dengan sentra batik di kawasan Cilincing-Marunda yang lebih kontemporer dan bercitra modern. Mengapa demikian? Karena segmen yang dibidik adalah kalangan menengah ke atas, sehingga corak dan motif serta lebih banyak kegiatan seremonial.
Nah, berikut ini tiga motif Batik Betawi yang paling populer dan sering dikenakan para Abang None Jakarta dalam berbagai kegiatan. Penasaran kan? Yuk, intip di bawah ini!
Batik Tumpal
Memiliki ciri khas motif segitiga tumpal berarti sangat mendalam yaitu keselarasan antara manusia, semesta dan Tuhan. Selain itu, motif ini juga dipercayai sebagai penolak bala. Motif batik ini semakin populer karena kerap dipakai oleh Abang None Jakarta dan menjadi busana yang digalakkan untuk dikenakan di Jakarta sejak zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin di tahun 1970-an.Melansir dari laman Good News form Indonesia, motif tumpal sendiri dalam batik motif Jakarta dianggap sebagai representasi gunung yang melambangkan kekuatan. Segitiga menunjukkan makna hubungan antara Yang Maha Kuasa, manusia, dan alam. Bentuk geometris segitiga disusun berjajar vertikal di kiri dan kanan atau terkadang berhadap-berhadapan.
Sementara itu, bentuk segitiga pada batik Betawi juga kerap disebut motif pucuk rebung. Motif ini juga diadaptasi oleh masyarakat Betawi dari Minangkabau. Masyarakat Betawi memaknai motif pucuk rebung pada batik sebagai lambang keseimbangan hidup dan kesakralan.
Batik Pagi Sore
Istilah Batik Pagi Sore sering digunakan dengan dua macam motif dalam satu lembarnya. Mengutip dari Instagram @abnonbarat, biasanya kain ini menggunakan warna yang kontras dan cerah disertai motif batik yang cantik yaitu bunga atau pun kupu-kupu.Bunga ini menjadi simbol penting dan menjadi bagian yang melebur dengan budaya betawi dalam batik encim Betawi. Selain peony, bunga sakura khas Jepang juga kerap ditemui dalam motif-motif batik peranakan di kawasan Jakarta.
Sementara itu, motif bunga lokal umumnya memakai corak khas Jakarta, yakni: bunga melati gambir, bunga sirih kuning, nona makan sirih, kembang goyang, tapak dara, bungur, kembang teleng, hingga flamboyan.
Keindahan batik ini semakin terlihat jika dipadu padankan dengan Kebaya Encim dengan warna-warna cerah dan kuat yang memesona.
Batik Ondel-Ondel
Motif batik Betawi di masa modern yang paling populer saat ini adalah motif ondel-ondel dan tanjidor. Dua kesenian asli suku Betawi ini dituangkan ke dalam motif batik dengan penggunaan warna yang cerah seperti kuning, biru, hijau, merah, dan Jingga.Ondel-ondel dipercaya sebagai penolak bala dan pengusir makhluk halus bagi suku Betawi zaman dahulu. Sementara tanjidor yang merupakan kesenian Betawi yang melambangkan kerja sama dan kekompakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)