YOUR FASHION

Dari Aceh hingga Papua, Ini 9 Pakaian Adat di Uang Pecahan Rp75 Ribu

Yuni Yuli Yanti
Rabu 19 Agustus 2020 / 09:25

Jakarta: Dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI yang ke-75, Bank Indonesia kembali menerbitkan uang baru edisi khusus HUT Kemerdekaan. Kali ini uang peringatan kemerdekaan yang diterbitkan setiap 25 tahun sekali itu, dicetak dalam nominal Rp75.000. 

Dikutip dari laman Bank Indonesia, desain uang baru edisi khusus tersebut dibuat dengan mengusung tiga tema besar yakni Mensyukuri Kemerdekaan, Memperteguh Kebinekaan, dan Menyongsong Masa Depan Gemilang. 

Di bagian muka uang, tergambar wajah proklamator kemerdekaan Soekarno dan Mohammad Hatta dipilih sebagai gambar dari pecahan uang tersebut dengan latar momen bersejarah pengibaran bendera merah putih pada 1945 silam. Sedangkan, pada bagian belakang dipilih gambar sembilan anak berpakaian adat mewakili provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

embed

(Foto: Dok. BI.go.id)

Dari kiri ke kanan, terlihat anak-anak yang memakai baju adat dari sembilan provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, hingga Papua.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan gambar di uang baru edisi khusus kemerdekaan Rp75 ribu (dari kiri ke kanan): 

1. Pakaian adat Ulee Balang, Aceh. Biasanya, pakaian adat ini hanya dipakai oleh para raja dan keluarganya ketika acara sakral atau upacara adat. Namun, kini dipakai sebagai busana adat pernikahan Aceh.

2. Kebaya Labuh, Riau. Kebaya labuh ini terdiri dari baju kurung jangkar dan kain songket. Di bagian kepala ditutup dengan kerudung yang dililitkan ke leher. Tujuannya untuk menutupi rambut dan bagian dada.

3. Jawi Jangkep busana adat dari Jawa Tengah. Terdiri dari atasan yang berupa baju beskap yang biasanya memiliki motif bunga, dan bawahan berupa kain jarik yang dililitkan pada ikat pinggang. Beskap ini dilengkapi dengan bros, jam rantai, selop, keris, dan roncean melati. Baju ini dilengkapi dengan blangkon batik sebagai penutup kepala.

4. King Bibinge pakaian adat untuk perempuan dari adat Suku Dayak di Kalimantan Barat. Sedangkan, untuk lelakinya disebut King Baba. Pakaian adat ini biasanya menggunakan bahan dasar dari kulit kayu kapuo yang diolah menjadi kain. Sebelum memakainya, para perempuan harus menggunakan stagen. Sementara, kain bawahannya biasanya dihiasi bermacam manik-manik, dan bulu burung enggang.

embed

(Foto: Dok. BI.go.id)

5. Sempat heboh di media sosial karena diklaim sebagai baju adat China oleh warganet. Pakaian adat yang dikenakan anak laki-laki ini adalah pakaian adat Suku Tidung dari Kalimantan Utara. Baju ini juga kerap dipakai oleh pengantin pria Suku Tidung.

Suku Tidung adalah Suku Dayak yang sudah beragama Islam. Mengutip Perpustakaan BPNB Jabar, pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin) telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagun melalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu. 

6. Pakaian adat khas suku Rote, Nusa Tenggara Timur. Di bagian kepala terdapat bula molik yang berarti bulan sabit. Selain itu, ada juga selempang, sarung tenun, pendi (ikat pinggang) yang terbuat dari perak atau emas, serta habas yang dikalungkan di leher.

7. Pakaian adat Makuta asal Gorontalo untuk kaum pria. Jenis baju adat yang satu ini tidak boleh digunakan untuk acara sembarangan. Penduduk setempat hanya menggunakan pakaian tradisional khas Gorontalo untuk beberapa acara adat atau sakral saja.

8. Baju Cele khas Maluku yang memiliki corak dengan ciri-ciri kotak kecil. Corak tersebut berbentuk geometris yang mana bergaris-garis lurus. Para wanita biasanya memakai konde kecil yang dilengkapi dengan haspel (tusuk konde), sisir konde, kak kuping, dan bunga ron yang dilingkarkan di konde.

9. Pakaian adat Papua koteka dengan hiasan kepala berupa rumbai-rumbai sebagai mahkotanya.

embed

(Cara mengenali uang baru edisi khusus pecahan Rp75 ribu. Foto: Dok. BI.go.id)

Selain gambar sembilan anak dengan pakaian adat, pada bagian ini juga terdapat motif tenun nusantara. Seperti, gringsing Bali, Batik Kalong Jawa, dan Songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan, keagungan, dan kesucian. 

Halaman belakang uang pecahan baru ini juga melambangkan filosofi menyongsong masa depan gemilang pada era digital dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH