WISATA
5 Fakta Unik Museum Joang 45, Salah Satunya Hotel Termegah Dulunya!
Aulia Putriningtias
Selasa 12 Agustus 2025 / 18:08
Jakarta: Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 tahun, tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Salah satunya adalah Museum Joang 45, yang berada di Jakarta Pusat.
Museum Joang 45 merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu dalam meraih kemerdekaan atas penjajah.
Gedung ini berlokasi di Jalan Menteng Nomor 31, Cikini, Jakarta Pusat, yang cocok menjadi destinasi wisata yang dapat mengenang sejarah kemerdekaan.
Baca juga: Tips Anti Zonk Pilih Akomodasi ala tiket.com
Kamu juga bisa mengetahui fakta-fakta yang menarik di balik Museum Joang 45. Adapun beberapa fakta unik tersebut, antara lain:
Museum Joang 45 dulunya adalah hotel termegah di Batavia (sebutan Jakarta terdahulu). Kemegahan ini terlhat dari sejumlah pilar yang berdiri kokoh di serambi depan yang terbuat dari batu marmer.
Diketahui hotel ini dulunya memiliki ruang tamu yang sangat luas dan terlteak di bagian tengah bangunan. Kamar tersedia banyak, di bagian kiri dna kanan bangunan serambi utama, sehinga mebentuk dua sayap dengan masing-masing terdapa 5 ruang tidur di sayap kiri, dan 8 ruangan di sayap kanan.

(Gedung Joang 45 dulunya juga pernah dijadikan tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dan pejuang. Foto: Dok. Medcom.id/A. Firdaus)
Museum ini digunakan sebagai tempat diklat, asrama, dan ruang diskusi sejumlah pemuda untuk bertukar pikiran. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, Achmad Soebardjo, Adam Malik, Sayuti Melik, dan Soerastri Karma Trimurti.
Melalui gedung ini melahirkan gagasan menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok demi mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
Sejarah lainnya adalah gedung ini ternyata menjadi tempat berkumpul para politikus dan pendukungnya di momen tertentu seperti menjelang pilpres (pemilihan presiden). Gedung ini juga pernah menjadi tempat saat pemilihan presiden di tahun 2014 lalu, di mana Jokowi mendeklarasikan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden saat itu.
Pada gedung ini, ada lebih dari 2.500 koleksi yang terdiri atas lukisan, dokumen, dan juga patung. Selain itu, juga ada perpustakaan, ruang pameran, auditorium, hingga ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak.
Pada masa Indonesia Berdaulat, gedung ini mengalami perubahan fungsi. Salah satunya adalah sebagai kantor kementerian. Ketika A. M. Hanafi menjabat Menteri Pengerahan Tenaga Rakyat (PETERA), gedung ini dijadikan Kantor Kementerian Pengerahan Tenaga Rakyat hingga kementerian itu dibubarkan pada 1960.
Kemudian, gedung ini kembali dioperasikan menjadi Kantor Dewan Harian Nasional Angkatan '45 yang diketuai oleh Chaerul Saleh (1960-1965). Setelah itu, Menteng 31 dijadikan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang dipimpin oleh Dr. Sulastomo.
Baca juga: Jelang Festival Pacu Jalur 2025, Kemenpar Tingkatkan Kualitas Homestay di Kuantan Singingi
Pada 19 Agustus 1974, gedung ini resmi beralih fungsi menjadi sebuah museum, yakni Museum Joang 45. Hingga saat ini, gedung tersebut masih menjadi museum dan destinasi yang cocok untuk mengetahui lebih dalam sejarah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Museum Joang 45 merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu dalam meraih kemerdekaan atas penjajah.
Gedung ini berlokasi di Jalan Menteng Nomor 31, Cikini, Jakarta Pusat, yang cocok menjadi destinasi wisata yang dapat mengenang sejarah kemerdekaan.
Baca juga: Tips Anti Zonk Pilih Akomodasi ala tiket.com
Kamu juga bisa mengetahui fakta-fakta yang menarik di balik Museum Joang 45. Adapun beberapa fakta unik tersebut, antara lain:
1. Hotel termegah di Batavia (Jakarta)
Museum Joang 45 dulunya adalah hotel termegah di Batavia (sebutan Jakarta terdahulu). Kemegahan ini terlhat dari sejumlah pilar yang berdiri kokoh di serambi depan yang terbuat dari batu marmer.
Diketahui hotel ini dulunya memiliki ruang tamu yang sangat luas dan terlteak di bagian tengah bangunan. Kamar tersedia banyak, di bagian kiri dna kanan bangunan serambi utama, sehinga mebentuk dua sayap dengan masing-masing terdapa 5 ruang tidur di sayap kiri, dan 8 ruangan di sayap kanan.
2. Titik sejarah awal lahirnya Kemerdekaan RI

(Gedung Joang 45 dulunya juga pernah dijadikan tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dan pejuang. Foto: Dok. Medcom.id/A. Firdaus)
Museum ini digunakan sebagai tempat diklat, asrama, dan ruang diskusi sejumlah pemuda untuk bertukar pikiran. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, Achmad Soebardjo, Adam Malik, Sayuti Melik, dan Soerastri Karma Trimurti.
Melalui gedung ini melahirkan gagasan menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok demi mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
3. Menjadi tempat berkumpul menjelang pilpres
Sejarah lainnya adalah gedung ini ternyata menjadi tempat berkumpul para politikus dan pendukungnya di momen tertentu seperti menjelang pilpres (pemilihan presiden). Gedung ini juga pernah menjadi tempat saat pemilihan presiden di tahun 2014 lalu, di mana Jokowi mendeklarasikan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden saat itu.
4. Terdapat koleksi benda bersejarah
Pada gedung ini, ada lebih dari 2.500 koleksi yang terdiri atas lukisan, dokumen, dan juga patung. Selain itu, juga ada perpustakaan, ruang pameran, auditorium, hingga ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak.
5. Kantor kementerian
Pada masa Indonesia Berdaulat, gedung ini mengalami perubahan fungsi. Salah satunya adalah sebagai kantor kementerian. Ketika A. M. Hanafi menjabat Menteri Pengerahan Tenaga Rakyat (PETERA), gedung ini dijadikan Kantor Kementerian Pengerahan Tenaga Rakyat hingga kementerian itu dibubarkan pada 1960.
Kemudian, gedung ini kembali dioperasikan menjadi Kantor Dewan Harian Nasional Angkatan '45 yang diketuai oleh Chaerul Saleh (1960-1965). Setelah itu, Menteng 31 dijadikan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang dipimpin oleh Dr. Sulastomo.
Baca juga: Jelang Festival Pacu Jalur 2025, Kemenpar Tingkatkan Kualitas Homestay di Kuantan Singingi
Pada 19 Agustus 1974, gedung ini resmi beralih fungsi menjadi sebuah museum, yakni Museum Joang 45. Hingga saat ini, gedung tersebut masih menjadi museum dan destinasi yang cocok untuk mengetahui lebih dalam sejarah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)