YOUR FASHION
Melihat Kebaya Lebih Dekat dari Masa ke Masa
Yuni Yuli Yanti
Kamis 25 Juli 2024 / 08:00
Jakarta: Tak hanya berfungsi sebagai busana atau pakaian, kebaya juga menjadi warisan dan
aset budaya sekaligus identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis.
Dalam dinamika sejarahnya, pakaian ini memiliki makna dan filosofi yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan zaman dan dipengaruhi oleh perubahan situasi politik, nilai adat, budaya, gaya hidup, tren, maupun selera atau kebutuhan pribadi tiap individunya.
Bertepatan dengan perayaan Hari Kebaya Nasional 2024, Komunitas Funky Kebaya menggelar "Kebaya Week" sebagai cara untuk mengenalkan esensi tentang kebaya dan bagaimana modifikasi serta inovasi bisa dibuat dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta gaya hidup masa kini.

(Parade "Kebaya Week" menampilkan koleksi kebaya dari tahun 1800 hingga 1990an. Foto: Dok. Yuni)
Kegiatan yang berlangsung sejak 20-27 Juli 2024 di M Bloc Space, Jakarta ini menghadirkan pop up store dengan berbagai koleksi kebaya terbaru karya beberapa desainer maupun pre-loved dari anggota komunitas. Serta parade kebaya dari masa ke masa yang menampilkan koleksi kebaya dari tahun 1800, 1990, hingga saat ini.
"Seperti yang kita tahu, kebaya sudah ditinggalkan dan banyak anak muda yang enggak paham kebaya seperti apa. Karena perkembangan tahun 90an, orientasi anak muda mulai tergeser dan kebaya itu selalu berbahan lace (brokat), sehingga mereka malas pakai karena ribet dan sebagainya. Nah, Funky Kebaya ingin membawa semangat baru kepada anak-anak muda. Kami mengkampanyekan bagaimana sih kebaya yang pakem. Juga, mengembangkannya menjadi kebaya modern," ungkap Lenny Agustin, Ketua Funky Kebaya Community.

(Koleksi kebaya modern dari para desainer sekaligus anggota Funky Kebaya Community. Foto: Dok. Istimewa)
Dalam kegiatan ini, Lenny berharap kebaya sebagai salah satu desain fashion yang bisa dikembangkan oleh berbagai desainer. Bukan hanya desainer Indonesia, tetapi juga dunia. Namun, tetap menjaga identitasnya sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia.
"Di komunitas ini, penting untuk memahami sejarah dan esensi kebaya. Pakem pola kebaya tetap dipertahankan sebagaimana mestinya, namun bukan berarti tidak ada ruang negosiasi untuk membuat inovasi desain untuk membuatnya menjadi relevan dan kekinian. Saya berharap kita semua bergandengan tangan mempromosikan kebaya agar bisa menjadi pakaian sehari-hari yang sejajar dengan blouse, kemeja, kimono dan lain sebagainya," tutup Lenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
aset budaya sekaligus identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis.
Dalam dinamika sejarahnya, pakaian ini memiliki makna dan filosofi yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan zaman dan dipengaruhi oleh perubahan situasi politik, nilai adat, budaya, gaya hidup, tren, maupun selera atau kebutuhan pribadi tiap individunya.
Bertepatan dengan perayaan Hari Kebaya Nasional 2024, Komunitas Funky Kebaya menggelar "Kebaya Week" sebagai cara untuk mengenalkan esensi tentang kebaya dan bagaimana modifikasi serta inovasi bisa dibuat dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta gaya hidup masa kini.

(Parade "Kebaya Week" menampilkan koleksi kebaya dari tahun 1800 hingga 1990an. Foto: Dok. Yuni)
Kegiatan yang berlangsung sejak 20-27 Juli 2024 di M Bloc Space, Jakarta ini menghadirkan pop up store dengan berbagai koleksi kebaya terbaru karya beberapa desainer maupun pre-loved dari anggota komunitas. Serta parade kebaya dari masa ke masa yang menampilkan koleksi kebaya dari tahun 1800, 1990, hingga saat ini.
"Seperti yang kita tahu, kebaya sudah ditinggalkan dan banyak anak muda yang enggak paham kebaya seperti apa. Karena perkembangan tahun 90an, orientasi anak muda mulai tergeser dan kebaya itu selalu berbahan lace (brokat), sehingga mereka malas pakai karena ribet dan sebagainya. Nah, Funky Kebaya ingin membawa semangat baru kepada anak-anak muda. Kami mengkampanyekan bagaimana sih kebaya yang pakem. Juga, mengembangkannya menjadi kebaya modern," ungkap Lenny Agustin, Ketua Funky Kebaya Community.

(Koleksi kebaya modern dari para desainer sekaligus anggota Funky Kebaya Community. Foto: Dok. Istimewa)
Dalam kegiatan ini, Lenny berharap kebaya sebagai salah satu desain fashion yang bisa dikembangkan oleh berbagai desainer. Bukan hanya desainer Indonesia, tetapi juga dunia. Namun, tetap menjaga identitasnya sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia.
"Di komunitas ini, penting untuk memahami sejarah dan esensi kebaya. Pakem pola kebaya tetap dipertahankan sebagaimana mestinya, namun bukan berarti tidak ada ruang negosiasi untuk membuat inovasi desain untuk membuatnya menjadi relevan dan kekinian. Saya berharap kita semua bergandengan tangan mempromosikan kebaya agar bisa menjadi pakaian sehari-hari yang sejajar dengan blouse, kemeja, kimono dan lain sebagainya," tutup Lenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)