WISATA
5 Cara Menghabiskan Waktu Liburan Sendiri saat Pandemi
Kumara Anggita
Selasa 24 November 2020 / 12:05
Jakarta: Libur panjang akan tiba, dan biasanya kamu sudah jauh-jauh hari dengan semangatnya merencanakan akan pergi ke mana. Tapi selama pandemi ini, tampaknya kamu harus rela menunda rencana tersebut. Bahkan, bukan tak mungkin, kamu terpaksa menghabiskan waktu sendiri dulu, demi menghindari penyebaran covid-19.
Kendati demikian, kamu enggak serta merta meratapi kesedihan. Kamu bisa tetap menikmati serunya liburan ini dengan melakukan beberapa hal seperti:
Apakah kamu merasa kesepian, frustrasi, sedih, atau kesal? Ini adalah respons yang wajar. Pahamilah bahwa hari-hari tertentu akan lebih sulit daripada hari-hari lainnya.
Jika kamu ingin membicarakan emosi-emosi ini, atau jika emosi tersebut menjadi tak tertahankan dan menghambatmu untuk melakukan aktivitas, hubungi terapis atau cobalah kelas kebugaran emosional online. Banyak terapis menawarkan sesi dari jarak jauh dan dilatih untuk membantu masalahmu itu.
Hubungan antar manusia akan berbeda sampai pandemi berakhir. Dari pada terus melawan keadaan, ada baiknya untuk menerimanya, menyesuaikannya dengan harapan kita, dan bertanya: Bagaimana kita bisa beradaptasi dan memanfaatkan keadaan sebaik mungkin?
Koneksi dengan orang lain membutuhkan landasan koneksi dengan diri sendiri. Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu sendirian daripada biasanya, kamu mungkin juga memperkuat fondasi itu.
Salah satu pendekatannya adalah menumbuhkan rasa welas asih, yang telah diteliti dan ditulis secara ekstensif oleh Kristin Neff, seorang profesor di University of Texas di Austin. Welas asih berarti bersikap baik pada diri sendiri, mengakui kemanusiaan yang sama, dan mempraktikkan mindfulness. Welas asih telah dikaitkan dengan pengurangan kecemasan dan peningkatan kesejahteraan psikologis.
Liburan, bagaimanapun, adalah waktu untuk berbagi apa yang kita syukuri dengan orang yang kita cintai. Menyuarakan penghargaan kita kepada orang lain bisa menjadi cara yang berarti untuk memperdalam hubungan kita.
Misalnya, peneliti bereksperimen dengan meminta peserta memikirkan rasa terima kasih mereka untuk seseorang, atau benar-benar mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada orang itu. Alhasil, kekuatan hubungan itu meningkat.
Jadi gunakan waktu ini untuk menulis kartu ucapan terima kasih dan memberi tahu orang yang kamu cintai, seberapa berartinya mereka bagi kamu. Pertimbangkan untuk menghubungi mantan guru yang memengaruhi kamu ketika kamu masih muda, pegawai toko kelontong atau barista yang selalu berusaha lebih keras untuk bersikap ramah, rekan kerja yang kamu sukai untuk diajak berkolaborasi, atau orang lain yang biasanya tidak kamu ucapkan terima kasih.
Jangan lupa juga, bila waktu liburan itu kamu harus keluar sebentar untuk kepentingan mendesak, terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan.
Sebab, pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kendati demikian, kamu enggak serta merta meratapi kesedihan. Kamu bisa tetap menikmati serunya liburan ini dengan melakukan beberapa hal seperti:
1. Mengenali keadaan sekitar yang memengaruhi perasaan
Apakah kamu merasa kesepian, frustrasi, sedih, atau kesal? Ini adalah respons yang wajar. Pahamilah bahwa hari-hari tertentu akan lebih sulit daripada hari-hari lainnya.
Jika kamu ingin membicarakan emosi-emosi ini, atau jika emosi tersebut menjadi tak tertahankan dan menghambatmu untuk melakukan aktivitas, hubungi terapis atau cobalah kelas kebugaran emosional online. Banyak terapis menawarkan sesi dari jarak jauh dan dilatih untuk membantu masalahmu itu.
2. Fokus pada peluang
Hubungan antar manusia akan berbeda sampai pandemi berakhir. Dari pada terus melawan keadaan, ada baiknya untuk menerimanya, menyesuaikannya dengan harapan kita, dan bertanya: Bagaimana kita bisa beradaptasi dan memanfaatkan keadaan sebaik mungkin?
3. Welas asih
Koneksi dengan orang lain membutuhkan landasan koneksi dengan diri sendiri. Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu sendirian daripada biasanya, kamu mungkin juga memperkuat fondasi itu.
Salah satu pendekatannya adalah menumbuhkan rasa welas asih, yang telah diteliti dan ditulis secara ekstensif oleh Kristin Neff, seorang profesor di University of Texas di Austin. Welas asih berarti bersikap baik pada diri sendiri, mengakui kemanusiaan yang sama, dan mempraktikkan mindfulness. Welas asih telah dikaitkan dengan pengurangan kecemasan dan peningkatan kesejahteraan psikologis.
4. Ungkapkan rasa syukur
Liburan, bagaimanapun, adalah waktu untuk berbagi apa yang kita syukuri dengan orang yang kita cintai. Menyuarakan penghargaan kita kepada orang lain bisa menjadi cara yang berarti untuk memperdalam hubungan kita.
Misalnya, peneliti bereksperimen dengan meminta peserta memikirkan rasa terima kasih mereka untuk seseorang, atau benar-benar mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada orang itu. Alhasil, kekuatan hubungan itu meningkat.
Jadi gunakan waktu ini untuk menulis kartu ucapan terima kasih dan memberi tahu orang yang kamu cintai, seberapa berartinya mereka bagi kamu. Pertimbangkan untuk menghubungi mantan guru yang memengaruhi kamu ketika kamu masih muda, pegawai toko kelontong atau barista yang selalu berusaha lebih keras untuk bersikap ramah, rekan kerja yang kamu sukai untuk diajak berkolaborasi, atau orang lain yang biasanya tidak kamu ucapkan terima kasih.
5. Terapkan 3M
Jangan lupa juga, bila waktu liburan itu kamu harus keluar sebentar untuk kepentingan mendesak, terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan.
Sebab, pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)