WISATA

Moms Wajib Tahu Bahaya Lubang Pasir sebelum Berlibur ke Pantai

A. Firdaus
Sabtu 20 September 2025 / 12:11
Jakarta: Berlibur ke pantai bersama keluarga, terutama anak-anak, memang menyenangkan dan penuh kenangan indah. Namun, penting untuk menyadari berbagai risiko yang mungkin muncul selama berada di pantai agar liburan tetap aman dan menyenangkan.

Saat membicarakan bahaya di pantai, banyak orang langsung teringat pada risiko tenggelam yang memang menjadi penyebab utama kematian pada anak usia 1 hingga 4 tahun.

Selain itu, bahaya lain seperti ubur-ubur, arus balik, petir, atau hiu juga sering menjadi perhatian. Namun, ada satu bahaya yang sering kali kurang disadari, yaitu lubang pasir.

Baca juga: Pesona 5 Pantai di Banyuwangi, dari Si Paling Dekat Kota hingga Surga Peselancar

Meskipun kejadian runtuhnya lubang pasir cukup jarang, kematian akibat lubang pasir yang runtuh sebenarnya lebih umum dibandingkan kematian akibat serangan hiu.

Menggali lubang di pasir adalah aktivitas yang menyenangkan dan sering menjadi kenangan masa kecil yang indah. Banyak orang tua ingin anak-anak mereka juga merasakan kesenangan tersebut.

Namun, lubang pasir yang terlalu dalam dapat runtuh secara tiba-tiba dan menimbulkan bahaya serius. Ketika lubang pasir runtuh dan menimpa anak, melarikan diri bisa menjadi sangat sulit.

Dilansir dari Parents, Dokter anak bernama Danielle Curitore dari Providence St. Joseph Hospital mengatakan jika lubang pasir runtuh, anak-anak kecil bisa tertimbun di dalamnya dan mengalami sesak napas.
 

Mengapa lubang pasir bisa runtuh?


Fenomena runtuhnya lubang pasir berkaitan dengan perubahan sifat pasir basah saat mengering. Jacob Snow, dokter spesialis gawat darurat anak di Pediatrix Medical Group, menjelaskan bahwa pasir basah mudah menempel dan dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk, termasuk lubang yang digali.

Namun, ketika pasir tersebut mulai mengering, ia kehilangan kemampuan untuk mempertahankan bentuknya dan akhirnya runtuh karena beratnya sendiri. Saat lubang pasir digali dalam-dalam, dinding lubang yang awalnya kokoh akan mengering dan berisiko runtuh secara tiba-tiba.

Molly O’Shea, dokter anak di Goldfish Swim School, menambahkan “Pasir menjadi kaku saat basah dan saat mengering, ia kehilangan kemampuannya untuk tetap berada di tempatnya,” jelas dr. O’Shea.

“Semakin dalam lubang yang digali, bagian atas lubang menjadi semakin kering, sehingga berisiko ambruk," sambungnya.

Fenomena ini mirip dengan kastil pasir yang dibuat saat bermain di pantai yang akan hancur saat pasirnya mengering. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH