WISATA
Mampir ke Kampung Pelangi Semarang, Silakan Pilih Jalur Sesuai Kemampuanmu
A. Firdaus
Selasa 06 Oktober 2020 / 15:23
Semarang: Kampung Pelangi yang berada di Kota Semarang menjadi santapan para wisatawan untuk berfoto ria. Setidaknya ada 450 rumah lebih yang telah dicat warna-warni.
Banyak spot selfie yang patut kamu coba tanpa harus dipungut biaya. Mulai dari bersandar dengan lukisan mural yang menempel di dinding-dinding rumah, hingga berfoto ria di puncak tertinggi dengan pemandangan Kota Semarang.
Tapi lantaran Kampung Pelangi merupakan daerah perbukitan dan berundak-undak, kamu perlu memperhatikan jalur mana yang harus kamu pilih. Tentunya sesuai kemampuan fisik kamu ya.
O iya satu lagi, di Kampung Pelangi ini punya banyak pintu masuk atau gang. Mulai dari gang pertama yang berada dekat Taman Kasmaran, hingga gang tujuh yang berada di dekat SD PL Gunung Brintik. Biasanya, masuk ke gang lima adalah pilihan menarik, karena tak jauh dari spot selfie di puncak.
Seperti diutarakan Ketua Kelompok Desa Wisata (Pokdawis), Selamet Widodo, saat menerima kunjungan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), beberapa waktu lalu, berikut pilihan jalur berdasarkan rekomendasi Pemkot Semarang:

Salah satu mural yang terpampang di tembok rumah warga Kampung Pelangi. (Foto. A. Firdaus)
"Dikatakan jalur pendek, itu memiliki trek yang berbelok-belok. Paling panjangnya kalau ditarik garis lurus hanya 20-30 meter," ujar Slamet, yang akrab disapa Dan Slawi kepada Gaya.id.

Spot terbaik dengan pemandangan lansekap Kota Semarang. (Foto: A. Firdaus)
"Jalur ini lebih memiliki jarak yang cukup panjang, yaitu sekitar 200 sampai 300 meter. Dan, melewati jalan lurus, berbeda dengan jalur pendek yang lebih berkelok-kelok," terangnya.
Sebab, kamu akan melewati spot-spot histori Gunung Brintik. Seperti makam Nyai Brintik, Jangkar Kapal, Dampo Awang, Rindu Alas, dan Gardu Pandang.
"Dikatakan makam Nyai brintik. Si Nyai ini adalah orang Jepara yang melakukan semedi di sini, hingga meninggal. Beliau juga merupakan murid dari Sunan Kalijaga," ungkap Dan Slawi.

Banyak warga yang membuka warung di rumahnya. (Foto: A. Firdaus)
Tapi apa pun jalurmu, usahakan untuk tidak membawa air minum dari hotel atau supermarket. Sebab di sana banyak warga sekitar yang membuka warung dan tempat makan. Ya, hitung-hitung membantu mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Banyak spot selfie yang patut kamu coba tanpa harus dipungut biaya. Mulai dari bersandar dengan lukisan mural yang menempel di dinding-dinding rumah, hingga berfoto ria di puncak tertinggi dengan pemandangan Kota Semarang.
Tapi lantaran Kampung Pelangi merupakan daerah perbukitan dan berundak-undak, kamu perlu memperhatikan jalur mana yang harus kamu pilih. Tentunya sesuai kemampuan fisik kamu ya.
O iya satu lagi, di Kampung Pelangi ini punya banyak pintu masuk atau gang. Mulai dari gang pertama yang berada dekat Taman Kasmaran, hingga gang tujuh yang berada di dekat SD PL Gunung Brintik. Biasanya, masuk ke gang lima adalah pilihan menarik, karena tak jauh dari spot selfie di puncak.
Seperti diutarakan Ketua Kelompok Desa Wisata (Pokdawis), Selamet Widodo, saat menerima kunjungan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), beberapa waktu lalu, berikut pilihan jalur berdasarkan rekomendasi Pemkot Semarang:
1. Jalur pendek
Di jalur pendek ini, khusus bagi kamu yang enggak neko-neko memilih spot khusus ber-selfie. Sebab meski masuk ke jalur pendek, kamu bakal melewati spot-spot selfie berupa gambar 3D yang unik.
Salah satu mural yang terpampang di tembok rumah warga Kampung Pelangi. (Foto. A. Firdaus)
"Dikatakan jalur pendek, itu memiliki trek yang berbelok-belok. Paling panjangnya kalau ditarik garis lurus hanya 20-30 meter," ujar Slamet, yang akrab disapa Dan Slawi kepada Gaya.id.
2. Jalur sedang
Meski jalur ini dikatakan sedang, kamu masih bisa melewati spot-spot menarik dan juga perumahan yang unik. Tak lupa, kamu akan finis di spot terkeren di Kampung Pelangi dengan pemandangan lansekap Kota Semarang.Spot terbaik dengan pemandangan lansekap Kota Semarang. (Foto: A. Firdaus)
"Jalur ini lebih memiliki jarak yang cukup panjang, yaitu sekitar 200 sampai 300 meter. Dan, melewati jalan lurus, berbeda dengan jalur pendek yang lebih berkelok-kelok," terangnya.
3. Jalur panjang
Bagi kamu yang bukan hanya mengincar spot menarik, tapi juga kepo dengan histori daerah yang dulunya Kampung Wonosari ini, jalur panjang cocok buatmu.Sebab, kamu akan melewati spot-spot histori Gunung Brintik. Seperti makam Nyai Brintik, Jangkar Kapal, Dampo Awang, Rindu Alas, dan Gardu Pandang.
"Dikatakan makam Nyai brintik. Si Nyai ini adalah orang Jepara yang melakukan semedi di sini, hingga meninggal. Beliau juga merupakan murid dari Sunan Kalijaga," ungkap Dan Slawi.

Banyak warga yang membuka warung di rumahnya. (Foto: A. Firdaus)
Tapi apa pun jalurmu, usahakan untuk tidak membawa air minum dari hotel atau supermarket. Sebab di sana banyak warga sekitar yang membuka warung dan tempat makan. Ya, hitung-hitung membantu mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)