WISATA
Menparekraf Sebut Ada 2 Aspek yang Mendorong Terciptanya Pariwisata Berkelanjutan
Medcom
Selasa 02 Juli 2024 / 11:10
Cebu: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri “The 36th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & the UN Tourism Commission for South Asia (36th CAP-CSA)”, di Cebu Philippines, Jumat (28/6/2024).
Menparekraf menyampaikan bahwa ada beberapa poin besar yang disepakati, salah satunya adalah pendidikan kepariwisataan dan investasi kepariwisataan untuk mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan dan berkualitas.
“Ada beberapa poin besar yang disepakati, yaitu pentingnya pendidikan kepariwisataan yang mentransformasikan pariwisata menuju pariwisata yang berkualitas, dan investasi yang mendorong pariwisata untuk memiliki aspek berkelanjutan. Dan dua aspek pendidikan dan investasi di Indonesia memiliki rekam jejak yang baik,” kata Sandiaga.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Menparekraf menyampaikan bahwa Indonesia masuk peringkat ke-22 dari 119 negara dalam Indeks Kinerja Pariwisata atau Travel Tourism Development Index (TTDI). Kenaikan peringkat Indonesia ini berdampak luas terhadap Indonesia sendiri. Terutama pada sektor investasi dan penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata.
“Tadi juga sudah kami share dan tentunya di saat peringkat Indonesia meningkat pesat dalam indeks kepariwisataan dunia, kita juga memberikan beberapa contoh kebijakan yang berbasis data, dimana kita juga meningkatkan kualitas kunjungan dari wisatawan di angka yang bertumbuh sehat, tetapi juga memiliki aspek kualitas keberlanjutan yang terjamin,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pada pertemuan ini juga disepakati bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk pertemuan Joint Meeting UN CAP-CSA yang ke-37. “Alhamdulillah bisa disepakati bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan UN Tourism untuk Asia Pasifik, dan Asia Selatan tahun 2025 di Bali,” kata Sandiaga.
Ia juga menyampaikan bahwa rencananya Joint Meeting UN CAP-CSA yang ke-37 akan digelar bersamaan dengan konferensi gastronomi dan konferensi investasi kepariwisataan.
“Ini yang tadi juga belajar dari Filipina yang dilaksanakan dengan baik, yaitu menggabungkan gastronomi, dan menunjukkan bahwa daya tarik wisata itu adalah salah satunya gastronomi yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja berkualitas bagi pelaku parekraf,” kata Menparekraf Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menparekraf menyampaikan bahwa ada beberapa poin besar yang disepakati, salah satunya adalah pendidikan kepariwisataan dan investasi kepariwisataan untuk mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan dan berkualitas.
“Ada beberapa poin besar yang disepakati, yaitu pentingnya pendidikan kepariwisataan yang mentransformasikan pariwisata menuju pariwisata yang berkualitas, dan investasi yang mendorong pariwisata untuk memiliki aspek berkelanjutan. Dan dua aspek pendidikan dan investasi di Indonesia memiliki rekam jejak yang baik,” kata Sandiaga.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Menparekraf menyampaikan bahwa Indonesia masuk peringkat ke-22 dari 119 negara dalam Indeks Kinerja Pariwisata atau Travel Tourism Development Index (TTDI). Kenaikan peringkat Indonesia ini berdampak luas terhadap Indonesia sendiri. Terutama pada sektor investasi dan penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata.
“Tadi juga sudah kami share dan tentunya di saat peringkat Indonesia meningkat pesat dalam indeks kepariwisataan dunia, kita juga memberikan beberapa contoh kebijakan yang berbasis data, dimana kita juga meningkatkan kualitas kunjungan dari wisatawan di angka yang bertumbuh sehat, tetapi juga memiliki aspek kualitas keberlanjutan yang terjamin,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pada pertemuan ini juga disepakati bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk pertemuan Joint Meeting UN CAP-CSA yang ke-37. “Alhamdulillah bisa disepakati bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan UN Tourism untuk Asia Pasifik, dan Asia Selatan tahun 2025 di Bali,” kata Sandiaga.
Ia juga menyampaikan bahwa rencananya Joint Meeting UN CAP-CSA yang ke-37 akan digelar bersamaan dengan konferensi gastronomi dan konferensi investasi kepariwisataan.
“Ini yang tadi juga belajar dari Filipina yang dilaksanakan dengan baik, yaitu menggabungkan gastronomi, dan menunjukkan bahwa daya tarik wisata itu adalah salah satunya gastronomi yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja berkualitas bagi pelaku parekraf,” kata Menparekraf Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)