WISATA

Mengapa Museum Tsunami Aceh Begitu Bersejarah?

Aulia Putriningtias
Selasa 03 Desember 2024 / 20:31
Jakarta: Memperingati 20 tahunnya sejak terjadinya tsunami di Aceh, banyak meninggalkan rasa sakit yang begitu mendalam. Melewati Museum Tsunami Aceh, sejarah ini dapat terkenang dan tak dilupakan.

Museum Tsunami Aceh sendiri adalah monumen bersejarah dan edukatif yang didedikasikan untuk memperingati hari di mana Samudera Hindia menyapu Banda Aceh pada tahun 2004. Museum ini memiliki tujuan edukasi dan juga pengingat untuk masyarakat.

Museum Tsunami Aceh terletak di tengah kota di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Lapangan Blang Padang yang merupakan salah satu landmark di kota Banda Aceh serta tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman sebagai kebanggaan masyarakat Aceh.
 

Sejarah bangunan Museum Tsunami Aceh


Museum Tsunami Aceh didesain langsung oleh Ridwan Kamil yang dahulu merupakan seorang arsitek. Arsitekturnya yang unik menyerupai gelombang tsunami, lengkap dengan lorong sempit dan gelap yang mendramatisir momen-momen mencekam saat bencana terjadi, sementara ruang terang dan terbuka mewakili harapan dan kehidupan pasca bencana.

Desain museum ini diusung dengan tema Rumoh Aceh as Escape Hill. Desain ini terinspirasi dari rumoh aceh (rumah Aceh) yang merupakan bangunan rumah panggung. Tempat bersejarah ini terdiri dari empat lantai.



(Museum Tsunami Aceh. Video: Dok. Instagram Bayhaqi Bukhari/@bayhaqibukhari_/Museum Tsunami Aceh/@museumtsunami.id)

Pada lantai 1, kamu akan menemui ruangan yang berisi rekam jejak kejadian tsunami 2004, antara lain ruang pamer tsunami, pratsunami, saat tsunami dan ruang pascatsunami. Lantai 2 pun berisi media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop.

Pada lantai 3, kamu akan memasuki rasa di mana perdamaian dan pendidikan diutamakan. Ruang ini berisikan MoU Helsinki, replika Gua Ek Leuntie, serta perpustakaan. Kemudian, lantai 4 berisikan kafe di rooftop dan tempat evakuasi darurat.
 

Pentingnya Museum Tsunami Aceh untuk masyarakat


Museum Tsunami mengajari kita tidak hanya tentang sebuah bencana. Namun, memahami pentingnya memori, kebersamaan, dan kekuatan komunitas. Museum ini berdiri sebagai pengingat akan kerentanan manusia terhadap kekuatan alam dan pentingnya solidaritas serta persatuan dalam menghadapi tragedi. 

Ketika pengunjung mengunjungi Museum Tsunami Aceh ini, diajarkan mengenai wawasan tentang bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan. Pun, museum ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan dan peringatan, tetapi juga sebagai tempat penghormatan bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka. 

Museum Tsunami bukan hanya sekadar sebuah bangunan. Namun, menjadi banyak hal yang dapat dipelajari dan diterapkan di masyarakat. Pun, kita tidak akan pernah tahu apakah bencana dahsyat seperti ini akan datang lagi ataupun tidak.

Sobat Medcom, jika kamu ingin mengunjungi Museum Tsunami Aceh ini, kamu bisa berkunjung setiap hari kecuali hari Jumat. Belum ada alasan pasti mengapa lokasi ini memilih tutup di hari Jumat.

Harga tiket untuk anak anak, pelajar, dan mahasiswa sebesar Rp3 ribu, Rp5 ribu untuk umum dan orang dewasa, dan Rp15 ribu untuk turis mancanegara/asing. Museum beroperasi setiap hari mulai dari pukul 09.00-16.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH