WISATA
Tips untuk Membedakan Jenis Batik saat Belanja di Lokasi Wisata
Rosa Anggreati
Senin 02 November 2020 / 21:27
Jakarta: Berwisata dan berlibur #DiIndonesiaAja terasa kurang lengkap tanpa membawa oleh-oleh ataupun suvenir sebagai kenang-kenangan.
Batik sebagai kerajinan tangan yang telah diakui dunia merupakan salah satu pilihan favorit wisatawan yang berkunjung ke destinasi sekitar Kota Yogyakarta dan Solo.
Sayangnya, belum banyak yang mengetahui bagaimana cara membedakan kualitas batik, dan mengapa harga batik berbeda-beda padahal motifnya sama.
Kali ini, mari kita bahas apa saja jenis batik yang ada dan bagaimana membedakan masing-masing jenis batik tersebut supaya Anda tidak dibohongi oleh penjual dan bisa mendapatkan barang terbaik sesuai budget.
Yuk, mulai dengan memahami batik dari cara pembuatannya dan apa saja karakteristiknya, sebagai berikut.

Proses membatik (Foto: Canva.com)
Batik tulis merupakan batik dengan harga paling tinggi di pasaran dan membutuhkan proses penyelesaian yang cenderung lebih lama dibandingkan dengan batik lainnya.
Proses pembuatan batik ini membutuhkan alat yang dinamakan dengan canting. Canting digunakan sebagai media untuk menggambar dengan lilin (atau dikenal juga dengan istilah malam) di atas kain.
Lama proses pengerjaan batik tulis biasanya berkisar antara 6-12 bulan. Bila motif yang diminta cukup rumit, ada juga yang membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk menyelesaikan selembar kain batik.
Batik tulis pun dibagi kembali menjadi batik tulis halus dan batik tulis biasa. Batik tulis biasa yang dikerjakan secara kurang rapi dan tanpa detail-detail yang terlalu banyak pun dapat diselesaikan selama empat bulan.
Dengan demikian, harga batik tersebut pun biasanya jauh lebih murah dibandingkan batik tulis halus yang pada umumnya mencapai jutaan rupiah untuk selembar kain.
Batik tulis biasanya memiliki motif lebih mendetail dan tidak simetris karena dikerjakan dengan tangan.

Proses pembuatan batik cap (Foto: Canva.com)
Batik Cap merupakan batik yang cukup populer dan dikenal dengan motifnya yang cenderung lebih besar.
Batik ini diproses menggunakan alat batik berbentuk mirip stempel. Sama seperti canting, cap/stempel yang digunakan pada proses pembuatan batik merupakan media untuk menorehkan lilin atau malam.
Batik cap lebih cepat proses pembuatannya dibandingkan batik tulis karena motifnya lebih besar. Pembuatan batik cap didominasi oleh kaum pria karena proses pembuatannya membutuhkan lebih banyak tenaga dan berisiko.
Pada proses pembuatan batik tulis, pembatik tidak perlu khawatir dengan tumpahan lilin panas dalam jumlah besar. Sedangkan pada proses pembuatan batik cap, pembatik harus langsung mencelupkan cap ke dalam cairan lilin panas untuk segera ditempel ke kain yang akan diproses.
Batik cap biasanya memiliki motif yang berulang-ulang dan lebih simetris. Meski demikian, antara satu bagian dengan bagian lainnya terkadang tetap berbeda karena tenaga yang diberikan serta jumlah lilin yang menempel pada saat penekanan cap atau stempel dapat berbeda.

Batik dan canting (Foto: Canva.com)
Istilah batik kombinasi tidak terlalu populer di kalangan masyarakat luas. Meski demikian, jenis batik ini banyak dijual di pasaran dan lebih diminati karena harganya lebih terjangkau.
Batik kombinasi merupakan perpaduan antara batik tulis dengan batik cap yang diproses secara bergantian.
Dalam proses pembuatannya, pengrajin batik akan membuat motif dasar dengan metode pembuatan batik cap terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan metode pembuatan batik tulis. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu pembuatan batik secara keseluruhan.
Hasil akhir dari batik kombinasi dapat terlihat dari pola-pola besar berulang yang simetris dan dilengkapi motif-motif kecil yang lebih mendetail.

Kain motif batik dengan aneka warna (Foto: Canva.com)
Batik printing adalah salah satu jenis tekstil yang paling populer di kalangan masyarakat awam.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa batik printing sama sekali tidak termasuk dalam kategori batik karena proses pembuatannya tidak menggunakan lilin atau malam.
Dalam proses pembuatannya, batik printing hanya menggunakan sablon atau mesin cetak tekstil pada umumnya tanpa menggunakan lilin sebagai perintang warna.
Oleh karena itu, harga dan waktu pembuatan dari proses produksi dapat ditekan signifikan dan kain tekstil ini dapat diproduksi secara massal.
Batik printing ini lebih dikenal dengan nama kain bemotif batik di kalangan para pengrajin dan ahli batik.

Belajar membatik (Foto: Canva.com)
Saat membeli batik, Anda bukan hanya harus memperhatikan jenis batiknya saja. Perhatikan juga pewarna dan makna dari motif-motif batik yang ditawarkan. Beberapa batik dengan warna warni yang lebih mencolok biasanya menggunakan warna tekstil sementara batik dengan pewarna alami biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memunculkan warna-warna yang lebih pekat.
Di Kota Yogyakarta atau Solo, Anda bisa mencoba mencari batik di pasar-pasar besar seperti Pasar Klewer Solo maupun Pasar Beringharjo Yogyakarta. Di kedua pasar ini banyak ragam batik yang ditawarkan, mulai dari batik tulis hingga kain motif batik. Selain bisa melakukan tawar menawar, tentunya Anda memiliki lebih banyak pilihan.
Bila membutuhkan lebih dari sekadar belanja dan ingin mengenal batik lebih jauh, kunjungi kampung batik yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Sudah menentukan batik apa yang akan dibeli di tempat liburanmu? Temukan lebih banyak inspirasi kerajinan tangan khas Indonesia pada website #DiIndonesiaAja. Pastikan Anda tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama berlibur dan berbelanja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ROS)
Batik sebagai kerajinan tangan yang telah diakui dunia merupakan salah satu pilihan favorit wisatawan yang berkunjung ke destinasi sekitar Kota Yogyakarta dan Solo.
Sayangnya, belum banyak yang mengetahui bagaimana cara membedakan kualitas batik, dan mengapa harga batik berbeda-beda padahal motifnya sama.
Kali ini, mari kita bahas apa saja jenis batik yang ada dan bagaimana membedakan masing-masing jenis batik tersebut supaya Anda tidak dibohongi oleh penjual dan bisa mendapatkan barang terbaik sesuai budget.
Yuk, mulai dengan memahami batik dari cara pembuatannya dan apa saja karakteristiknya, sebagai berikut.
1. Batik Tulis

Proses membatik (Foto: Canva.com)
Batik tulis merupakan batik dengan harga paling tinggi di pasaran dan membutuhkan proses penyelesaian yang cenderung lebih lama dibandingkan dengan batik lainnya.
Proses pembuatan batik ini membutuhkan alat yang dinamakan dengan canting. Canting digunakan sebagai media untuk menggambar dengan lilin (atau dikenal juga dengan istilah malam) di atas kain.
Lama proses pengerjaan batik tulis biasanya berkisar antara 6-12 bulan. Bila motif yang diminta cukup rumit, ada juga yang membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk menyelesaikan selembar kain batik.
Batik tulis pun dibagi kembali menjadi batik tulis halus dan batik tulis biasa. Batik tulis biasa yang dikerjakan secara kurang rapi dan tanpa detail-detail yang terlalu banyak pun dapat diselesaikan selama empat bulan.
Dengan demikian, harga batik tersebut pun biasanya jauh lebih murah dibandingkan batik tulis halus yang pada umumnya mencapai jutaan rupiah untuk selembar kain.
Batik tulis biasanya memiliki motif lebih mendetail dan tidak simetris karena dikerjakan dengan tangan.
2. Batik Cap

Proses pembuatan batik cap (Foto: Canva.com)
Batik Cap merupakan batik yang cukup populer dan dikenal dengan motifnya yang cenderung lebih besar.
Batik ini diproses menggunakan alat batik berbentuk mirip stempel. Sama seperti canting, cap/stempel yang digunakan pada proses pembuatan batik merupakan media untuk menorehkan lilin atau malam.
Batik cap lebih cepat proses pembuatannya dibandingkan batik tulis karena motifnya lebih besar. Pembuatan batik cap didominasi oleh kaum pria karena proses pembuatannya membutuhkan lebih banyak tenaga dan berisiko.
Pada proses pembuatan batik tulis, pembatik tidak perlu khawatir dengan tumpahan lilin panas dalam jumlah besar. Sedangkan pada proses pembuatan batik cap, pembatik harus langsung mencelupkan cap ke dalam cairan lilin panas untuk segera ditempel ke kain yang akan diproses.
Batik cap biasanya memiliki motif yang berulang-ulang dan lebih simetris. Meski demikian, antara satu bagian dengan bagian lainnya terkadang tetap berbeda karena tenaga yang diberikan serta jumlah lilin yang menempel pada saat penekanan cap atau stempel dapat berbeda.
3. Batik Kombinasi

Batik dan canting (Foto: Canva.com)
Istilah batik kombinasi tidak terlalu populer di kalangan masyarakat luas. Meski demikian, jenis batik ini banyak dijual di pasaran dan lebih diminati karena harganya lebih terjangkau.
Batik kombinasi merupakan perpaduan antara batik tulis dengan batik cap yang diproses secara bergantian.
Dalam proses pembuatannya, pengrajin batik akan membuat motif dasar dengan metode pembuatan batik cap terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan metode pembuatan batik tulis. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu pembuatan batik secara keseluruhan.
Hasil akhir dari batik kombinasi dapat terlihat dari pola-pola besar berulang yang simetris dan dilengkapi motif-motif kecil yang lebih mendetail.
4. Kain Bermotif Batik

Kain motif batik dengan aneka warna (Foto: Canva.com)
Batik printing adalah salah satu jenis tekstil yang paling populer di kalangan masyarakat awam.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa batik printing sama sekali tidak termasuk dalam kategori batik karena proses pembuatannya tidak menggunakan lilin atau malam.
Dalam proses pembuatannya, batik printing hanya menggunakan sablon atau mesin cetak tekstil pada umumnya tanpa menggunakan lilin sebagai perintang warna.
Oleh karena itu, harga dan waktu pembuatan dari proses produksi dapat ditekan signifikan dan kain tekstil ini dapat diproduksi secara massal.
Batik printing ini lebih dikenal dengan nama kain bemotif batik di kalangan para pengrajin dan ahli batik.

Belajar membatik (Foto: Canva.com)
Saat membeli batik, Anda bukan hanya harus memperhatikan jenis batiknya saja. Perhatikan juga pewarna dan makna dari motif-motif batik yang ditawarkan. Beberapa batik dengan warna warni yang lebih mencolok biasanya menggunakan warna tekstil sementara batik dengan pewarna alami biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memunculkan warna-warna yang lebih pekat.
Di Kota Yogyakarta atau Solo, Anda bisa mencoba mencari batik di pasar-pasar besar seperti Pasar Klewer Solo maupun Pasar Beringharjo Yogyakarta. Di kedua pasar ini banyak ragam batik yang ditawarkan, mulai dari batik tulis hingga kain motif batik. Selain bisa melakukan tawar menawar, tentunya Anda memiliki lebih banyak pilihan.
Bila membutuhkan lebih dari sekadar belanja dan ingin mengenal batik lebih jauh, kunjungi kampung batik yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Sudah menentukan batik apa yang akan dibeli di tempat liburanmu? Temukan lebih banyak inspirasi kerajinan tangan khas Indonesia pada website #DiIndonesiaAja. Pastikan Anda tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama berlibur dan berbelanja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)