WISATA

Astindo Gelar ATF 2024 Semester 2, Targetkan Rp45 miliar Transaksi

Medcom
Jumat 30 Agustus 2024 / 15:19
Jakarta: Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) resmi membuka Pameran Pariwisata terbesar dan terlengkap di Indonesia yaitu Astindo Travel Fair (ATF) 2024 Semester 2 untuk masyarakat Indonesia.

Momen pembukaan acara yang telah berlangsung sejak 2011 tersebut itu berlangsung di Mal PIK Avenue, Jakarta pada Rabu, (29/8/2024) dan akan berlangsung selama 4 hari hingga Minggu, (1/9/2024).

Menurut Anton Sumarli, Ketua Panitia Astindo Travel Fair menerangkan peserta pameran yang beragam dari kalangan pelaku industri pariwisata di antaranya Travel Agent, Maskapai Penerbangan dan NTO atau Perwakilan Pariwisata Mancanegara.

Baca juga: Astindo Travel Fair Digelar di 5 Kota Besar, Catat Tanggalnya!

"Total exhibitors ada 26 travel agent, ada 20 Airlines dan sejumlah NTO dari Taiwan, Thailand, India, Korea, China dan Hongkong hingga Cruiseliner yang support," terangnya.

Pauline Suharno, Ketua Umum Astindo menegaskan, pameran yang dihelat pihaknya sebagai One Stop Shopping Solution guna memudahkan kebutuhan liburan masyarakat. Jadi pengunjung tak hanya mencari paket tur, melainkan segala perlengkapan wisata lainnya.

Lanjut Pauline, untuk penyelenggaraan ATF kali ini, pihaknya menargetkan terjadi transaksi hingga Rp45 miliar. “Itu target pesimis ya, karena biasanya dua kali lipat pencapaiannya. Ini karena melihat kondisi perekonomian saat ini. Tingginya angka inflasi melemahkan daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Namun, di sisi lain, ada berita baik bagi masyarakat dan juga industri penerbangan. Berdasarkan data IATA, hingga Mei 2024, permintaan pesawat global meningkat 8,5 persen dibandingkan tahun lalu, dan load factor sudah mencapai 83,4 persen.

Untuk pasar internasional sendiri, jumlah demand-nya meningkat 14,6 persen dibandingkan tahun lalu, dengan load factor mencapai 82,8 persen. Sementara untuk pasar domestik, pertumbuhan demand penerbangan hanya naik 4,3 persen dengan load factor 84,8 persen.

“Dari perspektif industri maskapai penerbangan, ini adalah masa recovery yang baik. Bisnis penerbangan sudah mencapai level tahun 2019,” tutup Pauline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH