WISATA

Kolaborasi Dua Brand Lokal demi Membangun Ekosistem Industri Perhotelan Indonesia

A. Firdaus
Sabtu 27 November 2021 / 09:19
Semarang: Dua brand besar, Artotel Group dan Dafam Hotel Management berkolaborasi untuk membangun ekosistem industri perhotelan Indonesia. Tujuannya agar lebih kuat, besar, dan mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri ketika menjamu wisatawan asing maupun lokal.

Kesepakatan dua brand tersebut disampaikan oleh kedua belah pihak pada Selasa 23 November 2021, saat sela-sela perayaan Hari Jadi Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta di Artotel Gajahmada, Semarang.

Eduard Rudolf Pangkerego, Chief Operating Officer (COO) Artotel Group menyatakan, kolaborasi dengan DHM ini ingin menjadi 'Poros Tengah' bagi industri perhotelan tanah air. Dengan tujuan, agar lebih kuat dan besar sehingga mampu menggerakkan ekosistem yang ada di dalamnya.

"Secara angka, kolaborasi ini menjadi setrategi untuk meningkatkan range market atau untuk menambahkan volume numbers. Jika kita ada 50 hotel dengan okupansi misal 50% kemudian dikalikan 2.500 orang dan dikalikan 30 hari, ini akan terlihat besar," ungkap Edu sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Edu menambahkan, dengan angka tersebut sudah ada ekosistem yang terbentuk dan saling support atau mendukung satu sama lainnya.

“Jadi tidak hanya hotelnya itu sendiri, bisa jadi ada pemain lain seperti aplikasi kesehatan yang akan bergabung untuk memenuhi standard protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah pusat untuk industri perhotelan,” terangnya.

Tidak berhenti di situ, ekosistem ini pun mampu melibatkan pelaku industri kreatif dengan skala UMKM di Indonesia, yang terlibat di dalamnya dengan menyediakan souvenir dan lainnya.

“Kolaborasi ini diharapkan akan membangun ekosistem yang menggerakkan perekonomian nasional dari perhotelan. Dengan demikian akan menaikan public rate dan ekosistem itu sendiri. Dan ini yang akan dicari oleh para investor,” tambahnya.

Sementara itu, Andhy Irawan, MBA, Chief Executive Officer Dafam Hotel Management dalam kesempatan yang sama menambahkan, dua tahun lalu DHM banyak yang hendak 'meminang' seperti beberapa operator hotel asing dari Jepang, Spanyol dan lainnya dengan status 100 persen akuisisi. Tapi DHM menolak tegas, karena DHM 'DNA' nya Merah Putih.

“Lalu mindset kami berubah. Kami ingin besar sebelum pandemi, namun setelah pandemi justru semakin mempertajam fokus bisnis perhotelan dengan cara berkolaborasi. Bukan merger, atau akuisisi, kita sepakat memakai bahasa kolaborasi,” terang Andhy Irawan.

Alasan berkolaborasi dengan Artotel Group, karena memiliki chemistry yang sama yaitu bukan untuk menjadi yang terbaik di antara dua brand. Tapi untuk menjadi yang terbesar di industri perhotelan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH