Tantangan Bisnis Rumah Makan Menghadapi New Normal
Jakarta: Pandemi virus corona (covid-19) telah mengubah tatanan baru dalam bisnis rumah makan di seluruh negara. Ke depan, mungkin pelanggan akan tampak lebih nyaman dengan layanan pesan-antar.
"Permainan restoran akan berubah selamanya karena pandemi. Akan ada cara baru dalam melakukan sesuatu. Saya pikir orang masih ingin menjauhkan diri dari sosial. Saya pikir akan ada mentalitas seperti itu," kata Jeffrey DeAlejandro, pemilik OliBea di pusat kota Knoxville, Amerika Serikat, dikutip Knoxnews.
DeAlejandro baru saja menetap setelah memindahkan bisnisnya ke lokasi baru yang lebih besar di 211 S. Central St. Sayangnya, ketika pindah, pemerintah menutup layanan makan malam di seluruh negara bagian pada 6 April 2020.
"Itu adalah waktu terburuk yang mungkin. Jika aku tidak mendapat dukungan dari pusat kota, itu akan sangat menghancurkan," tutur DeAlejandro.
Koki lokal itu dengan cepat menggeser fokusnya ke opsi membawa dan membawa pulang paket makanan. Dia bahkan menggunakan keahliannya untuk tutorial memasak online.
(Menurut DeAlejandro restoran harus memikirkan apa yang harus dilakukan. Ini akan menjadi perjuangan bagi orang-orang yang terbiasa menjalankan ruang makan 150 kursi. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Kreativitas itu membuat OliBea bertahan dalam beberapa minggu. Tetapi DeAlejandro berpikir bahwa melayani pelanggan yang lebih suka makan di luar di rumah akan menjadi bagian dari normal baru dalam jangka panjang.
"Restoran harus memikirkan apa yang harus dilakukan. Ini akan menjadi perjuangan bagi orang-orang yang terbiasa menjalankan ruang makan 150 kursi. Kamu harus super gesit dan bijaksana," katanya.
Seperti DeAlejandro, co-pemilik Blackhorse Pub & Brewery Jeff Robinson pun menunda membuka kembali rumah makannya. Bahkan setelah restoran lokal diizinkan untuk mempersilakan pelanggan duduk.
Pada 1 Mei, di bawah rencana pembukaan kembali Knoxville dan Knox Country untuk bisnis, restoran dapat dibuka dengan setengah kapasitas. Namun, Robinson menilai hal itu tidak baik untuk keberlangsungan bisnis.
"Di pusat kota Knoxville, setiap meja sangat penting untuk mendapat untung. Mengurangi kapastias adalah upaya pengurangan dramatis, karena ada begitu banyak meja untuk memulai," ujar Robinson.
Robinson mengakui tata letak pub Blackhorse yang panjang dan sempit di 430 S. Gay St. tidak cocok untuk konsep menjaga jarak. Sementara, bisnis pusat kota tradisional di seluruh negeri disusun seperti itu.
Robinson telah memutar otak untuk membatasi layanan dan bir. Di sisi lain, dia masih ragu-ragu berencana untuk kembali ke layanan makan sebelum akhir bulan.
Dia ragu, bagaimanapun, bahwa pelanggan akan mendapatkan kembali kepercayaan mereka dengan cepat. Setidaknya secara lokal.
(Kini, banyak restoran mulai beralih ke penjualan makanan dengan pesan-antar selama pandemi covid-19. Foto: Ilustrasi. Dok. Unsplash.com)
Bahkan dengan pembatasan kapasitas, bisnis lain telah berkembang pesat di lokasi Blackhorse kedua. Robinson dan istrinya yang menjalankan di Clarksville, Tennessee.
Tetapi di Knoxville, pasangan itu menemukan beberapa restoran hampir kosong selama kunjungan ke kota awal bulan ini.
Model pesanan yang dibawa pulang dan diantar menyumbang sekitar 30 persen dari bisnis Robinson di Clarksville. Sebelum covid-19, memberikan sumbangan lima persen.
"Ada perubahan yang pasti dalam banyak kebiasaan orang," katanya.
Untuk bisnis di pusat kota pada khususnya, kesuksesan juga akan bergantung pada tempat-tempat seperti Teater Tennessee dan teater film Regal Riviera diizinkan untuk dibuka kembali.
"Kami tidak menghasilkan uang di lokasi itu tanpa tempat dan acara yang berlangsung di pusat kota. Kapan itu kembali adalah pertanyaan besar," ujar Robinson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)