KULINER
5 Alasan Kamu Harus Berhenti Makan Mi Instan Setiap Hari
Aulia Putriningtias
Kamis 30 Mei 2024 / 15:33
Jakarta: Mi instan sangat digemari oleh masyarakat karena penyajiannya yang mudah. Namun, meski digemari secara luas, mi instan tidak dibarengi dengan pola makan sehat.
Makanan mi instan diketahui mengandung banyak natrium, pengawet, dan bahan kimia lainnya, menjadikannya salah satu pilihan makanan paling tidak sehat. Apalagi kalau mengonsumsinya secara terus menerus, maka akan membawa dampak kesehatan yang buruk.
Ada alasan mengapa kita tak disarankan untuk mengonsumsi mi instan setiap hari. Dilansir dalam Healthshots, berikut lima alasan mengapa harus berhenti mengonsumsi mi instan setiap hari, yaitu:
Mi instan terkenal dengan kandungan nutrisinya yang buruk. Makanan ini hampir tidak menawarkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, dan serat. Jika pun ada, kandungannya pun sedikit sekali dan lebih banyak mengandung karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat.
Salah satu efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Satu porsi dapat mengandung lebih dari setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Menurut Journal of American College of Cardiology, asupan natrium berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan stroke.
Selain masalah gizi, konsumsi mi instan secara teratur juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Menurut studi yang diterbitkan oleh Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa seringnya konsumsi mi instan berhubungan dengan hadirnya sindrom metabolik.
Baca juga: Suka Mi Instan? Ini Cara Makan Mi Instan agar Lebih Sehat
Sindrom metabolik sendiri adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi (diabetes), kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kelainan kadar kolesterol.
Mi instan sering kali digoreng dengan minyak sawit atau minyak tidak sehat lainnya selama proses pembuatannya. Hal ini menghasilkan produk yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, keduanya diketahui meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) sekaligus menurunkan kolesterol HDL (baik).
Selain itu, asupan lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan juga dikaitkan dengan obesitas, penyakit hati, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
Kebanyakan mi instan diketahui dibuat dengan tepung terigu maida. Maida adalah tepung putih yang diproses secara mendalam. Maida diketahui rendah serat makanan dan nutrisi penting dibandingkan dengan biji-bijian.
Mengonsumsi Maida dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan sangat merugikannya bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.
Tidak disarankan bukan berarti tak boleh makan sama sekali. Kamu tetap bisa menyantap mi instan asalkan tidak setiap hari dan menambahkan beberapa hal di dalam makananmu.
Mulai dari tambahan sayuran, protein lebih banyak, lemak sehat, dan gunakan sedikit bumbu. Kamu juga perlu untuk mengontrol porsi makan agar tidak mengganggu kesehatan tubuhmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Makanan mi instan diketahui mengandung banyak natrium, pengawet, dan bahan kimia lainnya, menjadikannya salah satu pilihan makanan paling tidak sehat. Apalagi kalau mengonsumsinya secara terus menerus, maka akan membawa dampak kesehatan yang buruk.
Kenapa kita tidak boleh mengonsumsi mi instan setiap hari?
Ada alasan mengapa kita tak disarankan untuk mengonsumsi mi instan setiap hari. Dilansir dalam Healthshots, berikut lima alasan mengapa harus berhenti mengonsumsi mi instan setiap hari, yaitu:
1. Nutrisi rendah
Mi instan terkenal dengan kandungan nutrisinya yang buruk. Makanan ini hampir tidak menawarkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, dan serat. Jika pun ada, kandungannya pun sedikit sekali dan lebih banyak mengandung karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat.
2. Tinggi natrium
Salah satu efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Satu porsi dapat mengandung lebih dari setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Menurut Journal of American College of Cardiology, asupan natrium berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan stroke.
3. Potensi risiko kesehatan
Selain masalah gizi, konsumsi mi instan secara teratur juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Menurut studi yang diterbitkan oleh Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa seringnya konsumsi mi instan berhubungan dengan hadirnya sindrom metabolik.
Baca juga: Suka Mi Instan? Ini Cara Makan Mi Instan agar Lebih Sehat
Sindrom metabolik sendiri adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi (diabetes), kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kelainan kadar kolesterol.
4. Penuh lemak jahat
Mi instan sering kali digoreng dengan minyak sawit atau minyak tidak sehat lainnya selama proses pembuatannya. Hal ini menghasilkan produk yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, keduanya diketahui meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) sekaligus menurunkan kolesterol HDL (baik).
Selain itu, asupan lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan juga dikaitkan dengan obesitas, penyakit hati, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
5. Dibuat dengan tepung terigu rendah serat
Kebanyakan mi instan diketahui dibuat dengan tepung terigu maida. Maida adalah tepung putih yang diproses secara mendalam. Maida diketahui rendah serat makanan dan nutrisi penting dibandingkan dengan biji-bijian.
Mengonsumsi Maida dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan sangat merugikannya bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.
Bagaimana mengonsumsi mi instan yang baik?
Tidak disarankan bukan berarti tak boleh makan sama sekali. Kamu tetap bisa menyantap mi instan asalkan tidak setiap hari dan menambahkan beberapa hal di dalam makananmu.
Mulai dari tambahan sayuran, protein lebih banyak, lemak sehat, dan gunakan sedikit bumbu. Kamu juga perlu untuk mengontrol porsi makan agar tidak mengganggu kesehatan tubuhmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)