Jakarta: Sebagai upaya melestarikan kekayaan cita rasa Indonesia sekaligus memperkenalkan rempah-rempah khas Indonesia kepada generasi muda, PT Anggana Catur Prima, melalui brand Koepoe Koepoe, mempersembahkan ajang bergengsi "Koki Muda Koepoe Koepoe". Ajang ini merupakan sebuah kompetisi memasak antar pelajar SMA/SMK jurusan Tata Boga yang akan diselenggarakan di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Melibatkan 45 sekolah dan 675 tim dari tiga kota, kompetisi ini akan dimulai dengan ROADSHOW ke masing-masing sekolah. Para pemenang dari tahap ini akan mewakili sekolah mereka untuk melaju ke babak selanjutnya, yaitu BIGBANG yang akan digelar di masing-masing Kota.
Pemenang dari ajang BIGBANG kemudian akan bersaing kembali dalam GRAND FINAL yang akan diselenggarakan di lokasi khusus, yaitu di Jakarta atau Yogyakarta. Dalam kompetisi ini, peserta ditantang untuk menciptakan masakan khas Indonesia secara kreatif, inovatif, dan penuh cita rasa.
Para peserta akan memperebutkan hadiah berupa tabungan pendidikan, trofi eksklusif, sertifikat, serta kesempatan untuk dikenal di dunia kuliner profesional.
"Koki Muda Koepoe Koepoe adalah bukti nyata komitmen kami dalam menjaga cita rasa warisan bangsa. Kami ingin pelajar mengenal lebih dekat ragam rempah Indonesia melalui produk Koepoe Koepoe dan belajar mengolahnya dengan cara yang kreatif. Melalui kompetisi ini, Koepoe Koepoe ingin menjadi jembatan edukatif antara sekolah dan dunia kuliner Indonesia," kata Harry Widjaja selaku CEO PT. Anggana Catur Prima.
Menjaga warisan kuliner bukan hanya tanggung jawab pelaku industri, tetapi juga harus dimulai dari generasi muda. Ajang ini juga ingin ingin membuka ruang edukatif yang menginspirasi para calon chef muda untuk mengenal lebih dalam tentang rempah-rempah Indonesia, mengasah keterampilan mereka, dan menumbuhkan cinta terhadap budaya bangsa melalui kekayaan kuliner kita.
"Kami sangat mendukung program seperti Koki Muda Koepoe Koepoe yang bukan hanya mendidik, tapi juga mengangkat budaya bangsa. Kuliner adalah salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi fokus pengembangan nasional, karena memiliki potensi besar dalam membentuk identitas dan daya saing Indonesia di kancah global," kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar.
Sementara itu, Chef Ronald Tekilov atau kerap disapa Chef Ron selaku Juri menyebut profesi koki saat ini sudah sangat menarik di mata anak-anak muda. Karena itu, dia berharap ajang ini jadi momentum regenerasi koki yang ada di Indonesia.
"Saya percaya, masa depan kuliner Indonesia ada di tangan generasi muda yang paham akar budayanya dan berani berinovasi. Acara ini bukan hanya sekadar lomba, tapi ruang belajar yang nyata dimana pelajar bisa bereksperimen dengan rempah lokal dan menciptakan sesuatu yang otentik. Ini langkah penting untuk regenerasi chef Indonesia yang punya rasa, punya karakter, dan bangga akan identitasnya," kata Chef Ron.
Sementara Chef Rafael Triloko Basanto selaku Presiden Association of Culinary Professionals (ACP) Indonesia turut memberikan pandangannya terhadap program ini. Melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan pemerintah, program ini diharapkan dapat memperkuat jembatan antara tradisi dan inovasi, serta membangun ekosistem kuliner yang berkelanjutan
"Saya melihat program ini sebagai tonggak penting dalam pendidikan kuliner anak muda. Ini adalah investasi nyata untuk mencetak generasi chef Indonesia yang siap bersaing secara global dengan tetap mengangkat kearifan lokal," tutup Chef Rafael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Melibatkan 45 sekolah dan 675 tim dari tiga kota, kompetisi ini akan dimulai dengan ROADSHOW ke masing-masing sekolah. Para pemenang dari tahap ini akan mewakili sekolah mereka untuk melaju ke babak selanjutnya, yaitu BIGBANG yang akan digelar di masing-masing Kota.
Pemenang dari ajang BIGBANG kemudian akan bersaing kembali dalam GRAND FINAL yang akan diselenggarakan di lokasi khusus, yaitu di Jakarta atau Yogyakarta. Dalam kompetisi ini, peserta ditantang untuk menciptakan masakan khas Indonesia secara kreatif, inovatif, dan penuh cita rasa.
Para peserta akan memperebutkan hadiah berupa tabungan pendidikan, trofi eksklusif, sertifikat, serta kesempatan untuk dikenal di dunia kuliner profesional.
baca juga: Sarirasa Saat Istimewa Menyatukan Rasa, Budaya, dan Lingkungan |
"Koki Muda Koepoe Koepoe adalah bukti nyata komitmen kami dalam menjaga cita rasa warisan bangsa. Kami ingin pelajar mengenal lebih dekat ragam rempah Indonesia melalui produk Koepoe Koepoe dan belajar mengolahnya dengan cara yang kreatif. Melalui kompetisi ini, Koepoe Koepoe ingin menjadi jembatan edukatif antara sekolah dan dunia kuliner Indonesia," kata Harry Widjaja selaku CEO PT. Anggana Catur Prima.
Menjaga warisan kuliner bukan hanya tanggung jawab pelaku industri, tetapi juga harus dimulai dari generasi muda. Ajang ini juga ingin ingin membuka ruang edukatif yang menginspirasi para calon chef muda untuk mengenal lebih dalam tentang rempah-rempah Indonesia, mengasah keterampilan mereka, dan menumbuhkan cinta terhadap budaya bangsa melalui kekayaan kuliner kita.
"Kami sangat mendukung program seperti Koki Muda Koepoe Koepoe yang bukan hanya mendidik, tapi juga mengangkat budaya bangsa. Kuliner adalah salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi fokus pengembangan nasional, karena memiliki potensi besar dalam membentuk identitas dan daya saing Indonesia di kancah global," kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar.
Sementara itu, Chef Ronald Tekilov atau kerap disapa Chef Ron selaku Juri menyebut profesi koki saat ini sudah sangat menarik di mata anak-anak muda. Karena itu, dia berharap ajang ini jadi momentum regenerasi koki yang ada di Indonesia.
"Saya percaya, masa depan kuliner Indonesia ada di tangan generasi muda yang paham akar budayanya dan berani berinovasi. Acara ini bukan hanya sekadar lomba, tapi ruang belajar yang nyata dimana pelajar bisa bereksperimen dengan rempah lokal dan menciptakan sesuatu yang otentik. Ini langkah penting untuk regenerasi chef Indonesia yang punya rasa, punya karakter, dan bangga akan identitasnya," kata Chef Ron.
Sementara Chef Rafael Triloko Basanto selaku Presiden Association of Culinary Professionals (ACP) Indonesia turut memberikan pandangannya terhadap program ini. Melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan pemerintah, program ini diharapkan dapat memperkuat jembatan antara tradisi dan inovasi, serta membangun ekosistem kuliner yang berkelanjutan
"Saya melihat program ini sebagai tonggak penting dalam pendidikan kuliner anak muda. Ini adalah investasi nyata untuk mencetak generasi chef Indonesia yang siap bersaing secara global dengan tetap mengangkat kearifan lokal," tutup Chef Rafael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)