KULINER

Jamu Selangkah Lagi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Elang Riki Yanuar
Selasa 12 April 2022 / 22:24
Jakarta: Setelah menyerahkan beberapa dokumen, Direktur Pelindungan Kebudayaan Tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke UNESCO mengumumkan bahwa Budaya Sehat Jamu bersama dengan beberapa nominasi lain seperti Tenun, Tempe dan Reog Ponorogo telah diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dari Indonesia.

Mempertimbangkan kondisi dan situasi pandemi yang tengah dialami dunia saat ini, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memberikan kesempatan kepada Budaya Sehat Jamu untuk diajukan pada tahun 2022. Penunjukan ini sejalan dengan apa yang selama ini ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo yang dalam berbagai kesempatan menyebut ramuen asli Indonesia itu adalah warisan budaya yang membantu menjaga daya tahan tubuh.

"Pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai dengan standar dan kaidah yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Proses riset dilakukan oleh Tim Riset Jamupedia, sebuah lembaga riset dan pengarsipan budaya sehat Jamu, di bawah bimbingan konsultan ahli Gaura Mancacaritadipura, sejak bulan Juni 2021. Riset melibatkan ratusan pelaku langsung budaya sehat jamu, mulai dari para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu yang ada di 4 provinsi di Indonesia. Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta," kata Erwin J Skripsiadi selaku peneliti yang mewakili Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu.

Menurut Erwin, jamu adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Pasalnya, jamu terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.

"Budaya Sehat jamu adalah suatu praktek menjaga kesehatan yang bersifat preventif sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara," ucapnya.  

Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu pun berterika kasih kepada Nadhiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Hilmar Faried, Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti dan seluruh jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan jamu untuk menyusun dan menominasikan Budaya Sehat Jamu ke UNESCO pada tahun 2022.

Sidang penetapan bakal digelar November 2023. Tentu saja GP Jamu berharap jamu bisa lolos dan diterima menjadi warisan budaya tak benda UNESCO sehingga ikut mengangkat minuman asli Indonesia itu di dunia internasional.

Gaura Mancacaritadipura yang menjadi Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH 02 Nominasi Budaya Sehat Jamu berharap pengajuan jamu sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO membuat jamu lebih dikenal di dunia.

"Pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke UNESCO akan membuat budaya sehat jamu semakin dikenal di ranah internasional. Semoga Budaya Sehat Jamu yang telah menjadi kearifan lokal sejak zaman nenek moyang kita turut memberikan sumbangsih untuk 'menyehatkan dunia' yang saat ini sedang sakit. Ini saatnya Jamu menjamu Dunia," kata Gaura Mancacaritadipura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH