FITNESS & HEALTH

Ribuan Remaja Putri di Karawang terkena Anemia Gegara Seblak, Ini Risiko dan Penyebabnya

A. Firdaus
Jumat 24 Januari 2025 / 19:41
Karawang: Hasil skrining yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Karawang menunjukkan data yang mengkhawatirkan. Sebanyak 33.106 remaja putri telah diperiksa, dan hampir 9.000 di antaranya terdeteksi mengalami anemia.

Temuan ini menyoroti tingginya prevalensi anemia di kalangan remaja putri, yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Menurut dr. Juwalita Surapsari, Sp. G.K, M.Gizi, ada beberapa faktor mengapa remaja putri bisa terkena anemia karena memakan seblak.

Remaja putri lebih rentan mengalami anemia karena beberapa faktor. Di antaranya:
 

1. Lebih butuh nutrisi dan zat besi


Masa pertumbuhan mereka membutuhkan lebih banyak nutrisi, termasuk zat besi, dibandingkan dengan orang dewasa.
 

2. Menstruasi


Selain itu, menurut dr. Juwalita yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, kehilangan darah selama menstruasi juga berkontribusi pada risiko anemia.
 

3. Pola makan yang tak beraturan


Faktor lain yang turut memperburuk kondisi ini adalah pola makan yang kurang tepat, seperti rendahnya konsumsi makanan yang kaya protein dan zat besi, serta kebiasaan minum teh atau kopi setelah makan, yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
 

Seblak dan kaitannya dengan risiko anemia


Seblak, makanan yang populer di kalangan remaja, seringkali menjadi perhatian terkait dampak kesehatannya. Namun, menurut Dinas Kesehatan, kandungan dalam seblak sebenarnya tidak secara langsung memicu anemia.

"Meski begitu, konsumsi seblak yang terlalu sering dan menggantikan makanan bergizi dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi penting, seperti protein, zat besi, folat, vitamin B12, dan B6," kata dr. Juwalita.


dr. Juwalita Surapsari, Sp. G.K, M.Gizi, RS Pondok Indah - Pondok Indah. Dok. RSPI

Sebagai langkah preventif, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi seblak secara wajar, misalnya sekali seminggu. Dalam pengolahannya, sebaiknya ditambahkan sayuran hijau seperti sawi atau bayam yang kaya akan zat besi non-heme, serta bahan makanan seperti daging, ayam, atau udang yang merupakan sumber zat besi heme.
 

Risiko konsumsi seblak berlebihan


Konsumsi seblak yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Salah satunya adalah obesitas, terutama jika seblak diolah dengan kuah berminyak.

Selain itu, konsumsi seblak yang terlalu sering dapat menyebabkan kekurangan gizi mikro, seperti zat besi, zinc, vitamin B12, dan folat, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
 

Upaya mengatasi anemia pada remaja putri


Untuk membantu remaja putri yang telah terdeteksi anemia, langkah utama yang disarankan adalah menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Makanan yang mengandung protein hewani, seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, dan telur, sebaiknya menjadi prioritas.

"Selain itu, kebiasaan menghindari minum teh, kopi, atau cokelat setelah makan perlu diterapkan, karena minuman tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh," ucap dr. Juwalita.
 

Anemia, tidak hanya masalah remaja putri


Meskipun remaja putri lebih rentan terhadap anemia akibat menstruasi, kelompok lain, termasuk remaja putra dan individu dari berbagai usia, juga berpotensi mengalaminya. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan deteksi dini perlu terus ditingkatkan untuk mencegah anemia secara menyeluruh.

Temuan ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan remaja, terutama remaja putri. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga sangat diperlukan untuk mengedukasi remaja tentang pentingnya pola makan sehat dan bahaya anemia. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan kasus anemia pada remaja di Karawang dan daerah lainnya dapat ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH