FITNESS & HEALTH

Belajar dari Kevin Jonas yang Didiagnosis Kanker Kulit, Waspada pada Tahi Lalatmu!

Mia Vale
Jumat 14 Juni 2024 / 08:00
Jakarta: Musisi dan aktor Amerika Kevin Jonas, anggota dari band populer Jonas Brothers, mengungkapkan bahwa dia didiagnosis menderita kanker kulit sejak dini. 

Kevin Jonas melalui halaman Instagram pribadinya membagikan berita tentang operasinya, dan menyarankan 4,9 juta pengikutnya serta penggemarnya di seluruh dunia untuk segera memeriksakan tahi lalatnya.

Dalam video Instagram berjudul 'Pengingat ramah untuk memeriksakan tahi lalatmu', Kevin bercerita kalau dirinya akan mengangkat karsinoma sel basal dari kepalanya, sambil menunjuk area di dahinya. 

"Ya, itu adalah kanker kulit kecil yang mulai tumbuh dan sekarang saya harus menjalani operasi untuk mengangkatnya," paparnya dalam video tersebut. 

Penyanyi berwajah tampan ini juga berbagi sekilas pasca-operasinya. Ia mengaku, untuk saat ini, dirinya masuk dalam proses penyembuhan. "Pastikan untuk memeriksakan tahi lalat itu, teman-teman," imbuh Kevin. 

Melihat postingan Kevin, American Cancer Society pun berterima kasih karena telah berbagi kisahnya. Mereka merasa senang karena Jonas sudah memeriksakannya tepat waktu. Pasalnya, melakukan screening lebih awal sangatlah penting.


 

Apa itu karsinoma sel basal?

Melansir dari Health Shots, karsinoma Sel Basal atau BCC merupakan salah satu bentuk kanker yang paling umum ditemukan pada manusia. Hal ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel basal di lapisan atas kulit, yang juga dikenal sebagai epidermis. 

Kulit yang rusak akibat sinar matahari lebih rentan terhadap jenis kanker ini, yang merupakan tumor yang tumbuh lambat. BCC jarang berakibat fatal, namun jika pengobatan tidak tepat, tidak memadai atau tertunda, penyakit ini dapat merusak jaringan lokal, catat Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI).

BCC sebagian besar muncul sebagai papula mutiara berwarna daging atau merah muda dengan ulserasi di atasnya. Biasanya terjadi di kepala atau leher pada sebagian besar kasus. Menurut perkiraan statistik, sekitar satu dari lima orang Amerika mungkin menderita kanker jenis ini.


(Karsinoma sel basal biasanya terjadi di kepala atau leher. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Faktor risiko 

Beberapa faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker kulit ini adalah:

1. Paparan sinar UV matahari, utamanya UVB  tanpa perlindungan menjadi salah satu faktor risiko utama. Durasi dan intensitas paparan sinar UV pada kulit, terutama pada masa kanak-kanak dan remaja, juga memainkan peran penting dalam perkembangan BCC.

2. Penggunaan salon tanning dalam ruangan atau menjalani terapi sinar UV dapat menjadi faktor risiko terjadinya BCC.

3. Riwayat keluarga yang positif menderita kanker kulit dapat menyebabkan karsinoma sel basal pada seseorang.

4. Seseorang dengan kulit cerah lebih mungkin terkena BCC, dibandingkan orang dengan kulit lebih gelap. Pasalnya, kulit berwarna terang rentan terhadap bintik-bintik atau mudah terbakar.

5. Pria dan lansia dianggap lebih mungkin terkena kanker kulit ini karena lebih banyak paparan sinar matahari.

6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang terganggu oleh penyakit atau perawatan medis yang ada, dapat membuat seseorang terkena kanker kulit.

Kesadaran Kevin akan kanker kulit juga mendapat pujian dari para penyintas kanker. "Kanker kulit selalu dilihat dari jenis kanker yang 'dihentikan dan diselesaikan'. Dengan berbagi, berarti membuka pintu bagi orang lain untuk menyadari betapa pentingnya memeriksa kulitmu! Teruslah berbagi pengalamanmu, itu sangat penting," saran pencipta digital dan penyintas kanker metastatik Katie Ostrovsky. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH