FITNESS & HEALTH

Kenali 3 Jenis Sleep Apnea dan Gejalanya

Mia Vale
Kamis 04 November 2021 / 10:00
Jakarta: Mendengkur saat tidur, mungkin biasa bagi sebagian orang. Terlalu lelah, begitu dianggapnya. Padahal siapa tahu, dengkuran itu karena kamu menderita sleep apnea. Yakni, gangguan tidur bisa menjadi serius, di mana pernapasan terhenti sementara selama beberapa kali selama kamu tidur. 

Memang, tidak semua orang yang menderita apnea tidur mendengkur. Namun, bila kamu memiliki tanda atau gejala sleep apnea, terlebih masalah tidur, seperti lelah, mengantuk, dan mudah tersinggung, tak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter. 

Tapi sebelum konsultas dengan dokter, ada baiknya kamu mengetahui semua tentang sleep apnea, sesuai dengan yang sudah dilansir dari Mayo Clinic.
 

Gejala sleep apnea


Beberapa gejala umum sleep apnea yang bisa terjadi pada seseorang, adalah:

- Mendengkur keras 
- Berhenti bernapas beberapa kali saat tidur
?- Terengah-engah saat tidur 
- Bangun dengan mulut kering 
- Sakit kepala pagi 
- Kesulitan untuk tetap tidur (insomnia) 
- Kantuk berlebihan di siang hari (hipersomnia
- ?Sulit berkonsentrasi
?- Mood mudah berubah dan lekas marah
 

Jenis sleep apnea dan gejalanya


Sleep apnea disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa jenis sleep apnea menurut penyebabnya:


sleep apnea adalah
(Istilah apnea pada sleep apnea berarti pernapasan terhenti atau berhenti bernapas. Penderita sleep apnea dapat berhenti bernapas selama sekitar 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 
 

?Obstructive sleep apnea


Terjadi ketika otot tenggorokan rileks. Ahasil,  jalan napas menyempit atau menutup saat kamu menarik napas. Sehingga kamu tidak bisa mendapatkan cukup udara, yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Akibatnya, kamu bisa tersedak. 

Otak pun membangunkan kamu dari tidur secara singkat untuk membuka jalan napas kembali. Dan biasanya kamu tidak mengingat hal ini. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko bentuk sleep apnea jenis ini adalah:

- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia 40 tahun ke atas
- Memiliki amandel dan lidah yang besar atau rahang yang kecil
- Adanya hambatan pada hidung akibat tulang hidung yang bengkok
- Memiliki penyakit alergi atau gangguan sinus
- Merokok
- Kecanduan alkohol
- Minum obat tidur
 

Central sleep apnea


Sleep apnea yang kurang umum ini terjadi ketika otak gagal mengirimkan sinyal ke otot-otot pernapasan. Ini berarti kamu tidak berusaha bernapas untuk waktu yang singkat. Kamu mungkin terbangun dengan sesak napas atau mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur. 

Faktor risiko untuk bentuk apnea tidur ini meliputi:

- Orang paruh baya
- Berjenis kelamin laki-laki
- Menggunakan obat nyeri
- Mengalami stroke
 

Complex sleep apnea


Sleep apnea jenis ini merupakan gabungan dari obstructive sleep apnea dan central sleep apnea. Complex sleep apnea adalah kondisi medis yang serius. Komplikasi dapat mencakup: 

- Kelelahan siang hari 
- Tekanan darah tinggi atau masalah jantung 
- Diabetes tipe 2 
- Sindrom metabolik 
- Komplikasi dengan obat-obatan dan pembedahan 
- Masalah fungsi hati 

Faktor risiko sleep apnea bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak. Anak-anak dan remaja dengan sleep apnea mungkin berkinerja buruk di sekolah atau memiliki masalah perilaku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH