FITNESS & HEALTH

Efek Samping Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak

Mia Vale
Jumat 07 Januari 2022 / 12:12
Jakarta: Vaksinasi untuk virus Covid-19 saat ini sudah tersedia untuk anak berusia 6 tahun ke atas. Vaksin Covid-19 dapat mencegah anakmu terkena dan menyebarkan virus penyebab Covid-19. Inilah yang perlu diketahui orang tua dan anak-anak tentang keamanan dan keefektifan vaksin, kemungkinan efek samping, dan manfaat vaksinasi.

Jika anak terkena Covid-19, vaksin Covid-19 dapat mencegahnya menjadi sakit parah atau mengalami komplikasi jangka pendek atau jangka panjang. Anak-anak dengan kondisi kesehatan lain, seperti obesitas, diabetes, dan asma, mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat Covid-19.

Mendapatkan vaksin Covid-19 juga dapat membantu anak tetap bersekolah dan lebih aman memiliki teman bermain dan berpartisipasi dalam olahraga dan kegiatan kelompok lainnya. Dan salah satu vaksinasi yang diberikan adalah Pfizer-BioNTech.
 

Efek samping Pfizer-BioNTech


Anak-anak yang diberi vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 memiliki efek samping yang serupa dengan yang dialami oleh orang berusia 16 tahun ke atas. Efek samping yang paling sering dilaporkan sebagaimana dinukil dari Mayo Clinic, meliputi:

- Sakit di mana suntikan itu diberikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Demam
- Nyeri sendi
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mual
- Nafsu makan berkurang

Seperti pada dewasa, anak-anak juga dapat merasakan efek yang berbeda-beda dari vaksin covid-19 seperti demam, ngantuk dan nyeri di bekas suntikan. Durasinya pun tidak sama, ada yang sejak hari-H atau H+1 penyuntikan hingga dua hingga tiga hari ke depan.

"Bila berkepanjangan, anak harus secepatnya diperiksakan," ujar anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Cissy Kartasasmita.

Setelah anak diberi vaksin Covid-19, ia akan dipantau selama 15 hingga 30 menit untuk melihat apakah ia memiliki reaksi alergi yang memerlukan perawatan. Tidak disarankan untuk memberi anak pereda nyeri yang dijual bebas sebelum vaksinasi untuk mencegah efek samping. Namun, tidak apa-apa memberikan obat semacam ini setelah anak mendapat vaksin Covid-19.

Selain gejala umum, ada pula gejala yang harus diwaspadai, antara lain:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Perasaan memiliki jantung yang berdetak cepat, atau berdebar-debar

Bila anak memiliki gejala-gejala ini dalam waktu seminggu setelah mendapatkan vaksin Covid-19, segera periksakan ke rumah sakit.
 

Bisakah mengalami efek jangka panjang?


 Siapa pun yang pernah menderita Covid-19 dapat mengembangkan kondisi pasca-Covid-19. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Covid-19 ringan dan berat telah mengalami gejala jangka panjang.

Gejala yang paling umum pada anak-anak:
- Kelelahan atau keletihan
- Sakit kepala
- Sulit tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Nyeri otot dan sendi
- Batuk

Gejala-gejala ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk bersekolah atau melakukan aktivitasnya yang biasa. Bila anak mengalami gejala jangka panjang, pertimbangkan untuk berbicara dengan wali kelas anak tentang kebutuhannya.

Sebagai langkah antisipasinya, orang tua diingatkan harus selalu terbuka kepada tim vaksinator Covid-19 mengenai kondisi kesehatan anak-anaknya. Sangat baik bila berkas riwayat kesehatan anak dibawa serta dan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang selama ini menangani anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH