FITNESS & HEALTH

Catat! Beda Gejala Omicron Orang Belum Vaksin, Divaksinasi Lengkap, sampai Booster

Cindy
Rabu 29 Desember 2021 / 14:32
Jakarta: Kasus varian covid-19 Omicron di Indonesia sudah mencapai 68 kasus per hari ini, 29 Desember 2021. Meski tidak menimbulkan gejala parah seperti varian Delta, namun varian ini diketahui mampu menular lebih cepat. 

Seorang dokter yang bekerja di unit gawat darurat (UGD) terkemuka di Manhattan, New York, Craig Spencer, menyebut ada perbedaan gejala yang dirasakan orang terinfeksi varian Omicron. Perbedaan ini berdasarkan dari orang yang sudah divaksinasi covid-19 lengkap, mendapat vaksinasi booster, vaksin dosis pertama dan belum menerima vaksin. 

"Dengan begitu banyak orang yang terinfeksi baru-baru ini, beberapa orang mungkin bertanya-tanya apa gunanya divaksinasi? Dan apakah benar-benar ada nilai untuk dosis booster jika saya memiliki dua Pfizer, Moderna atau suntikan J&J?," tulis Spencer dikutip dari Twitter pribadinya @Craig_A_Spencer, Rabu, 29 Desember 2021. 

Spencer membagikan hasil observasinya selama merawat pasien covid-19 varian Omicron. Berikut selengkapnya:

1. Gejala Omicron bagi orang dengan vaksinasi booster

Direktur kesehatan global dalam pengobatan darurat Universitas Kolombia itu menyebut setiap pasien covid-19 yang mendapat suntikan dosis ke-3 atau booster memiliki gejala ringan. Gejala yang paling banyak dirasakan, yakni sakit tenggorokan. 

"Yang saya maksud ringan kebanyakan sakit tenggorokan, juga beberapa kelelahan, mungkin beberapa (merasakan) nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernafas, tidak ada sesak nafas. Sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja,"  cuit Spencer. 

Baca: Muncul Transmisi Lokal Omicron, Publik Diimbau Hindari Kerumunan Akhir Tahun
 

2. Gejala Omicron bagi orang dengan vaksinasi lengkap

Spencer melanjutkan sebagian besar pasien yang ia temui memiliki vaksinasi lengkap Pfizer atau Moderna memiliki gejala ringan. Tapi gejala ringan yang dirasakan lebih baik pada orang yang menerima vaksin booster. 

"Lebih lelah. Lebih demam. Lebih banyak batuk. Sedikit lebih menyedihkan secara keseluruhan. Tapi tidak sesak nafas. Tidak ada kesulitan bernafas. Sebagian besar baik-baik saja," ungkap dia. 

3. Gejala Omicron bagi orang yang divaksinasi dosis pertama

Sementara itu, pasien yang menerima satu dosis vaksin covid-19 memiliki gejala yang lebih buruk dibanding mereka yang sudah menerima vaksin lengkap ataupun booster. Spencer menyebut kebanyakan pasien merasakan demam selama beberapa hari. 

"(Merasa) lemah, lelah. Beberapa sesak napas dan batuk. Tapi tidak ada yang membutuhkan rawat inap. Tidak ada yang membutuhkan oksigen. Tidak hebat. Tapi tidak mengancam nyawa," tulisnya. 

Baca: Waspadai Omicron, Yasonna Perketat Akses Masuk ke Indonesia

4. Gejala Omicron bagi orang yang belum divaksinasi

Spencer melanjutkan hampir setiap pasien yang perlu mendapat perawatan intensif karena covid-19 adalah pasien yang belum divaksinasi. Gejala yang dirasakan pasien belum divaksinasi covid-19 amat parah. 

"Setiap orang dengan sesak napas yang mendalam. Setiap orang yang oksigennya turun saat mereka berjalan. Setiap orang membutuhkan oksigen untuk bernafas secara teratur," ujar Spencer.

Orang yang tidak divaksinasi, lanjutnya, paling mungkin mengalami komplikasi dan harus tinggal di rumah sakit selama berhari-hari. Bahkan, mereka harus menerima perawatan lebih lama karena gejala covid-19 yang parah. 

"Ini semua hanya pengamatan dari shift saya baru-baru ini di UGD. Tetapi hal yang sama telah dibuktikan oleh data lokal dan nasional yang menunjukkan bahwa (orang) yang tidak divaksinasi menderita penyakit parah, membutuhkan rawat inap, dan meninggal karena covid," tulis Spencer. 
  Baca: WHO: Risiko Varian Omicron Tetap Sangat Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(CIN)

MOST SEARCH