FITNESS & HEALTH

Waspada, Puncak Covid-19 Diprediksi Kemenkes Terjadi Awal Januari 2024

Mia Vale
Rabu 20 Desember 2023 / 09:05
Jakarta: Sebentar lagi libur Nataru akan segera tiba bertepatan dengan liburan anak sekolah. Sudah bisa dipastikan akan terjadi lonjakan di tempat-tempat wisata plus sarana transportasi antar-kota dan antar-provinsi. 

Artinya, bukan tidak mungkin lonjakan covid-19 akan kembali terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan inilah yang ditakutkan oleh pemerintah.

Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), bahwa lonjakan covid-19 beberapa minggu lalu cukup signifikan. Namun begitu, pihak Kemenkes mengaku bahwa kondisi tersebut masih bisa dikendalikan. 

Apalagi, lebih dari 90 persen kasus yang dilaporkan hanya mengeluhkan gejala ringan. Pasalnya, meski terjadi kenaikan kasus covid-19 secara keseluruhan di Ibu Kota, pasien rawat inap atau tren bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit terkait covid-19 tidak ikut melonjak.


(Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pemerintah sangat menyarankan prokes kita harus terus ditingkatkan lagi. Jangan lupa untuk menggunakan masker saat berada di area keramaian. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Waspada lonjakan saat Nataru

 
Berkaitan dengan liburan itulah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu memprediksi bahwa puncak kasus covid-19 pada fase ini akan muncul setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Walau begitu dia mengatakan bahwa jumlah kasus positif masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan masa pandemi lalu

"Seperti pengalaman sebelumnya, kita mulai awal tren naik itu awal bulan Desember. Akhir November dihitung dari situ paling lama enam sampai delapan minggu puncaknya. Jadi kalau saya hitung kalau dari Desember ya mungkin puncaknya di awal Januari 2024 nanti."

"Apalagi saat itu banyak orang yang melakukan aktivitas di tengah kerumunan," jelas Maxi. Dan masih diungkap olehnya, untuk proyeksi jumlah kasus yang nanti akan muncul, tergantung dengan jumlah testing yang dilakukan. Dan sampai saat ini, testing untuk covid-19 sudah dilakukan dengan masif.

"Tadinya kan ratusan atau 1000, sekarang kita sudah 2000-an hampir 3000. Kalau makin banyak orang testing, maka kasusnya naik," ungkap Maxi. Tak hanya testing, Maxi juga mengimbau bagi masyarakat yang memiliki gejala covid-19, segera lakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terdekat. Pun dengan vaksin covid-19 agar segera dilengkapi untuk mencegah keparahan dan fatalitas dari penyakit tersebut.

Bagi mereka yang ingin vaksin covid, saat ini, seluruh faskes DKI Jakarta dapat melayani KTP seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Maxi menyatkan kalau sampai saat ini testing covid-19, masih gratis, loh! 

"Saat ini kita masih ada logistik untuk rapid antigen. Yang pasti pemerintah sangat menyarankan prokes kita harus terus ditingkatkan lagi. Jangan lupa untuk menggunakan masker saat berada di area keramaian, dan segera periksa bila merasa memiliki gejala covid-19," imbuh Maxi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH