FITNESS & HEALTH

Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Sindrom Brugada

Aulia Putriningtias
Senin 24 Juni 2024 / 08:05
Jakarta: Sindrom Brugada adalah kondisi irama jantung (aritmia) yang jarang, tetapi berpotensi mengancam jiwa yang terkadang diturunkan. Cirinya yaitu memiliki peningkatan risiko irama jantung tidak teratur yang dimulai di ruang bawah jantung (ventrikel).

Sindrom ini menjadi penyumbang terbesar kematian jantung mendadak (KJM) pada individu sehat, ada sekitar lebih dari 20 persen. Penyebab Sindrom Brugada adalah mutasi atau perubahan pada beberapa gen yang berperan dalam menjaga irama jantung supaya tetap normal.

Mutasi gen tersebut memicu gangguan pada kanal ion, sehingga jantung berdetak secara abnormal.

Sejauh ini, penyebab sindrom brugada yang diketahui adalah faktor genetik. Namun, menurut dr. Sunu, seseorang dengan berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih tinggi terkena Sindrom Brugada.
 

Gejala dari sindrom brugada



(Tanda dan gejala sindrom Brugada mirip dengan beberapa gangguan irama jantung lainnya. Untuk itu kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Dilansir dari Mayo Clinic, Sindrom Brugada sering kali tidak menimbulkan gejala yang nyata. Banyak orang dengan sindrom Brugada tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Tanda utama sindrom Brugada adalah hasil elektrokardiogram (EKG) yang tidak teratur, yaitu tes yang mengukur aktivitas listrik jantung. Namun, ada tanda pendukung lainnya yang memang harus segera diperiksa ke tenaga medis ahli.

Tanda dan gejala yang mungkin berhubungan dengan sindrom Brugada meliputi:

- Pusing
- Pingsan
- Napas terengah-engah dan sesak, terutama di malam hari
- Detak jantung atau jantung berdebar tidak teratur
- Detak jantung yang sangat cepat dan kacau
- Kejang
 

Kapan seseorang harus ke dokter segera?


Tanda dan gejala sindrom Brugada mirip dengan beberapa gangguan irama jantung lainnya. Penting untuk konsultasi kesehatan dengan dokter untuk mengetahui apakah sindrom Brugada atau gangguan irama jantung lainnya yang menyebabkan gejala.

Guna membantu menegakkan diagnosis, dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

- Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram)
- Kateterisasi jantung, untuk memeriksa irama jantung secara lebih jelas dan akurat
- Pemeriksaan gen, untuk melihat apakah terdapat mutasi genetik
 

Apakah kita dapat mencegah Sindrom Brugada?


Sindrom Brugada sendiri diketahui sejauh ini diakibatkan karena faktor genetik. Jadi, tidak ada cara untuk mencegah secara pasti. Namun, komplikasi akibat kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan sejak dini ketika penderitanya mengalami gangguan irama jantung.

Agar kondisi tidak semakin memburuk, sejumlah gaya hidup yang disarankan untuk pengidap Sindrom Brugada adalah:

- Menghindari konsumsi minuman beralkohol
- Jika mengalami demam, segera minum obat penurun demam sesuai anjuran dokter
- Menghindari aktivitas fisik yang berat
- Usahakan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH