Jakarta: Gerd adalah kondisi refluks asam lambung tinggi yang masuk ke dalam esofagus. Esofagus sendiri adalah organ tubuh berupa tabung otot berongga yang memanjang dari leher hingga lambung dan memiliki peran penting dalam sistem pencernaan.
Sedangkan mag adalah bahasa awam. Untuk bahasa medisnya adalah dispepsia, yang disebabkan dari lambung sendiri, seperti ada iritasi atau luka pada lambungnya.
Artikel ini akan membahas tips dan segala hal tentang puasa bagi penderita gerd dengan narasumber dari Eka Hospital Bekasi, dr. Nicholas Wijayanto Sp.PD, spesialis penyakit dalam:
Gerd disebabkan adanya refluks yang masuk ke esofagus. Jadi esofagus belum siap menerima asam lambung, sehingga terjadi gejala-gejala gerd, seperti rasa panas di dada, kalau gerd nya parah bisa sampai dada sesak, peradangan di tenggorokan hingga suara menjadi serak.
Jika ada penderita gerd dengan kondisi yang berat, dokter menyarankan untuk tidak berpuasa. Tetapi apabila kondisi gerd nya ringan atau pun masih sedang, biasanya harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam agar bisa diberikan saran dan juga pengobatan, sehingga puasanya bisa lebih aman.
Banyak yang menganggap penderita gerd itu tidak boleh berpuasa. Padahal sesungguhnya penderita gerd boleh-boleh saja berpuasa, asalkan dibarengi dengan pengobatan.
Baca juga: Aturan Aman Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung
"Jadi tak perlu khawatir tidak ada makanan masuk dalam pengobatan justru asam lambungnya akan ditekan oleh obat tersebut," ungkap dr. Nicholas.
Untuk penderita gerd disarankan berbuka dengan minum air putih dulu. Jika punya obat dari dokter, maka minum obat dulu kurang lebih 30 menit sampai satu jam setelah minum obat, kemudian baru mulai makan.
Untuk takaran makanannya, harus dalam porsi kecil dan tidak disarankan makan makanan pedas, gorengan, dan makanan berminyak, karena bisa meningkatkan asam lambung.
Untuk makan setelah tarawih juga boleh dilakukan, tapi harus dilihat juga kondisi gerd pasien seperti apa, misalnya dalam keadaan yang berat itu tidak disarankan makan berat setelah tarawih.
"Kalau masih ringan boleh, tapi harus minum obat terlebih dahulu," terang dr. Nicholas.
Dokter NIcholas menyarankan juga untuk menyetop makan dua sampai tiga jam sebelum tidur. Fungsinya adalah makanan itu agar tercerna sempurna di lambung, jadi saat tidur dan berbaring tidak membuat isi di lambung itu naik.
Selain itu penderita gerd tidak disarankan makan di tengah malam karena makanannya belum tercerna sempurna. Sehingga nantinya refluks dari aliran lambung ke tenggorokan akan semakin tinggi.
"Kalau pada penderita gerd minum obat dulu satu jam sebelum makan supaya lebih aman," ucap dr. Nicholas.
Untuk penderita gerd bukan hanya minum obat yang teratur, tapi harus memperhatikan tingkat stres, karena itu berpengaruh pada asam lambung. Sementara pola tidur yang suka begadang bisa menimbulkan gerd lebih tinggi. Untuk itu upayakan agar bisa tidur 7-8 jam sehari.
"Ketika bulan puasa, penderita gerd harus bisa beradaptasi dengan pola tidur yang lebih awal, seperti tidur jam 9 malam dan bangun jam 4 pagi," jelas dr. Nicholas.
"Olahraga juga tetap disarankan meski puasa, dari Kemenkes juga disarankan olahraga rutin setiap hari, 30 menit sampai satu jam sebelum buka puasa," terangnya,
Terakhir, dr. Nicholas juga mengimbau kepada penderita gerd bahwa sebelum berpuasa untuk berkonsultasi dokter spesialis penyakit dalam. Hal ini berguna untuk mengetahui kondisi gerd. kalau memang sedang berat, disarankan untuk tidak berpuasa dulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sedangkan mag adalah bahasa awam. Untuk bahasa medisnya adalah dispepsia, yang disebabkan dari lambung sendiri, seperti ada iritasi atau luka pada lambungnya.
Artikel ini akan membahas tips dan segala hal tentang puasa bagi penderita gerd dengan narasumber dari Eka Hospital Bekasi, dr. Nicholas Wijayanto Sp.PD, spesialis penyakit dalam:
Bolehkah penderita gerd berpuasa?
Gerd disebabkan adanya refluks yang masuk ke esofagus. Jadi esofagus belum siap menerima asam lambung, sehingga terjadi gejala-gejala gerd, seperti rasa panas di dada, kalau gerd nya parah bisa sampai dada sesak, peradangan di tenggorokan hingga suara menjadi serak.
Jika ada penderita gerd dengan kondisi yang berat, dokter menyarankan untuk tidak berpuasa. Tetapi apabila kondisi gerd nya ringan atau pun masih sedang, biasanya harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam agar bisa diberikan saran dan juga pengobatan, sehingga puasanya bisa lebih aman.
Manfaat puasa bagi penderita gerd
Banyak yang menganggap penderita gerd itu tidak boleh berpuasa. Padahal sesungguhnya penderita gerd boleh-boleh saja berpuasa, asalkan dibarengi dengan pengobatan.
Baca juga: Aturan Aman Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung
"Jadi tak perlu khawatir tidak ada makanan masuk dalam pengobatan justru asam lambungnya akan ditekan oleh obat tersebut," ungkap dr. Nicholas.
Aturan untuk penderita gerd berpuasa
Untuk penderita gerd disarankan berbuka dengan minum air putih dulu. Jika punya obat dari dokter, maka minum obat dulu kurang lebih 30 menit sampai satu jam setelah minum obat, kemudian baru mulai makan.
Untuk takaran makanannya, harus dalam porsi kecil dan tidak disarankan makan makanan pedas, gorengan, dan makanan berminyak, karena bisa meningkatkan asam lambung.
Untuk makan setelah tarawih juga boleh dilakukan, tapi harus dilihat juga kondisi gerd pasien seperti apa, misalnya dalam keadaan yang berat itu tidak disarankan makan berat setelah tarawih.
"Kalau masih ringan boleh, tapi harus minum obat terlebih dahulu," terang dr. Nicholas.
Kapan stop makan setelah buka puasa?
Dokter NIcholas menyarankan juga untuk menyetop makan dua sampai tiga jam sebelum tidur. Fungsinya adalah makanan itu agar tercerna sempurna di lambung, jadi saat tidur dan berbaring tidak membuat isi di lambung itu naik.
Selain itu penderita gerd tidak disarankan makan di tengah malam karena makanannya belum tercerna sempurna. Sehingga nantinya refluks dari aliran lambung ke tenggorokan akan semakin tinggi.
"Kalau pada penderita gerd minum obat dulu satu jam sebelum makan supaya lebih aman," ucap dr. Nicholas.
Hal hal yang perlu diperhatikan penderita gerd
Untuk penderita gerd bukan hanya minum obat yang teratur, tapi harus memperhatikan tingkat stres, karena itu berpengaruh pada asam lambung. Sementara pola tidur yang suka begadang bisa menimbulkan gerd lebih tinggi. Untuk itu upayakan agar bisa tidur 7-8 jam sehari.
"Ketika bulan puasa, penderita gerd harus bisa beradaptasi dengan pola tidur yang lebih awal, seperti tidur jam 9 malam dan bangun jam 4 pagi," jelas dr. Nicholas.
"Olahraga juga tetap disarankan meski puasa, dari Kemenkes juga disarankan olahraga rutin setiap hari, 30 menit sampai satu jam sebelum buka puasa," terangnya,
Terakhir, dr. Nicholas juga mengimbau kepada penderita gerd bahwa sebelum berpuasa untuk berkonsultasi dokter spesialis penyakit dalam. Hal ini berguna untuk mengetahui kondisi gerd. kalau memang sedang berat, disarankan untuk tidak berpuasa dulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)