FITNESS & HEALTH
Sering Tak Disadari Penyebabnya, Pentingnya untuk Pencegahan Diabetes
Aulia Putriningtias
Selasa 05 Desember 2023 / 18:26
Jakarta: Penyandang diabetes melitus tipe 2 berusia kurang dari 40 tahun mengalami peningkatan sebanyak 56 persen. Peningkatan ini tidak lepas dari kasus obesitas dan gaya hidup sedentary yang semakin marak seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), diketahui bahwa 18,8 persen anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sementara sebanyak 10,8 persen dari jumlah tersebut mengalami obesitas. Kurangnya kesadaran dan perhatian, khususnya remaja dan dewasa muda terhadap bahaya diabetes dan komplikasinya turut mendukung peningkatan jumlah penyandang diabetes.
Diabetes merupakan akar dari segala penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Saat ini banyak remaja dan dewasa muda yang mengalami diabetes akibat pola hidup yang kurang baik. Pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya penerapan pola hidup sehat bahkan sejak usia remaja.
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein karena terganggunya fungsi hormon insulin dalam tubuh. Diabetes melitus terbagi menjadi 2 jenis, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.
DM tipe 1 disebabkan oleh defisiensi produksi hormon insulin dalam kelenjar pankreas atau karena pengaruh autoimun, sementara DM tipe 2 disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. DM tipe 2 ini umumnya muncul dengan faktor risiko gaya hidup sedentary lifestyle dan pola konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.
(1).jpg)
(Kurangnya kesadaran dan perhatian, khususnya remaja dan dewasa muda terhadap bahaya diabetes dan komplikasinya turut mendukung peningkatan jumlah penyandang diabetes. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Nur Ainun, Sp. P. D., diabetes sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Bahkan tidak sedikit penyandang diabetes yang baru mengetahui kondisinya ketika sudah timbul penyakit komplikasi, seperti gangguan jantung, retinopati diabetik, gangguan ginjal, masalah pada kulit dan kaki, hingga infeksi.
"Karenanya, penting untuk melakukan deteksi dini, khususnya bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko diabetes. Dengan begitu, pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan segera, sehingga tidak sampai menyebabkan munculnya penyakit komplikasi,” katanya.
Program Kementerian Kesehatan pun memberikan imbauan sebaiknya selalu menerapkan CERDIK. CERDIK merupakan definisi Cek kesehatan berkala, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat, dan Kelola stres.
Penerapan ini dilakukan demi mencegah terjadinya kondisi diabetes dan menekan angka penyandang diabetes di Indonesia, khususnya remaja dan dewasa muda. Mengingat bahwa kasus diabetes memang tak bisa ditoleransi angkanya.
"Selain itu, penting untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai diabetes. Ketika sudah mengetahui dan memahami kondisi diabetes ini, diharapkan remaja dan dewasa muda dapat lebih menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan aktif agar terhindar dari diabetes maupun penyakit lainnya," pungkas Ir. Anna Rosita Subagdja selaku Presiden Direktur RS Pondok Indah Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), diketahui bahwa 18,8 persen anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sementara sebanyak 10,8 persen dari jumlah tersebut mengalami obesitas. Kurangnya kesadaran dan perhatian, khususnya remaja dan dewasa muda terhadap bahaya diabetes dan komplikasinya turut mendukung peningkatan jumlah penyandang diabetes.
Diabetes merupakan akar dari segala penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Saat ini banyak remaja dan dewasa muda yang mengalami diabetes akibat pola hidup yang kurang baik. Pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya penerapan pola hidup sehat bahkan sejak usia remaja.
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein karena terganggunya fungsi hormon insulin dalam tubuh. Diabetes melitus terbagi menjadi 2 jenis, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.
DM tipe 1 disebabkan oleh defisiensi produksi hormon insulin dalam kelenjar pankreas atau karena pengaruh autoimun, sementara DM tipe 2 disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. DM tipe 2 ini umumnya muncul dengan faktor risiko gaya hidup sedentary lifestyle dan pola konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.
(1).jpg)
(Kurangnya kesadaran dan perhatian, khususnya remaja dan dewasa muda terhadap bahaya diabetes dan komplikasinya turut mendukung peningkatan jumlah penyandang diabetes. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Diabetes sering tak disadari oleh masyarakat
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Nur Ainun, Sp. P. D., diabetes sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Bahkan tidak sedikit penyandang diabetes yang baru mengetahui kondisinya ketika sudah timbul penyakit komplikasi, seperti gangguan jantung, retinopati diabetik, gangguan ginjal, masalah pada kulit dan kaki, hingga infeksi.
"Karenanya, penting untuk melakukan deteksi dini, khususnya bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko diabetes. Dengan begitu, pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan segera, sehingga tidak sampai menyebabkan munculnya penyakit komplikasi,” katanya.
Program Kementerian Kesehatan pun memberikan imbauan sebaiknya selalu menerapkan CERDIK. CERDIK merupakan definisi Cek kesehatan berkala, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat, dan Kelola stres.
Penerapan ini dilakukan demi mencegah terjadinya kondisi diabetes dan menekan angka penyandang diabetes di Indonesia, khususnya remaja dan dewasa muda. Mengingat bahwa kasus diabetes memang tak bisa ditoleransi angkanya.
"Selain itu, penting untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai diabetes. Ketika sudah mengetahui dan memahami kondisi diabetes ini, diharapkan remaja dan dewasa muda dapat lebih menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan aktif agar terhindar dari diabetes maupun penyakit lainnya," pungkas Ir. Anna Rosita Subagdja selaku Presiden Direktur RS Pondok Indah Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)