FITNESS & HEALTH
Hadirkan Skrining Mammogram, Langkah Cegah Kanker Payudara
Medcom
Rabu 30 Agustus 2023 / 13:12
Jakarta: Kanker payudara menjadi salah satu penyakit ganas yang perlu dicegah sejak dini. Namun, masih banyak yang belum menyadari pentingnya skrining sebagai langkah cegah kanker payudara.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus kanker payudara pada 2020 mencapai 68.858 atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Yang memprihatinkan, jumlah kasus kematian akibat kanker payudara sendiri mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
Data juga menunjukkan bahwa banyak para Ibu yang tidak melakukan skrining. Alasannya karena takut membayangkan prosesnya dan juga adanya ketakutan untuk meninggalkan urusan rumah terutama jika berkaitan dengan anak.
Nyatanya, prosedur ini bisa menyelamatkan nyawa. Hal ini dikarenakan masih berada di stadium awal sehingga bisa dilakukan pengobatan secara optimal. Hal ini diungkapkan oleh Ahli kesehatan dari Aman Health dr. Christina Maria.
"Ketika mereka melakukan pemeriksaan, ternyata sudah stadium yang parah. Maka dari itu, skrining menjadi penting untuk dilakukan," papar dr. Christina dalam acara konferensi pers pembukaan kampanye #SaveIbuku dan Selangkah untuk Cegah Kanker Payudara, Selasa, 29 Agustus 2023 di Jakarta.
Untuk melakukan skrining kanker payudara, dikenal sebagai Mammogram. Menurutnya, ketika seseorang melakukan skrining sejak awal, tingkat kelangsungan hidup dari pengidap bisa mencapai 100 persen.
"Mammogram bisa mendeteksi massa yang lebih kecil dari dua sentimeter bahkan seukuran kacang dia bisa mendeteksi," jelasnya.
Namun, memang tidak semua orang bisa melakukan Mammogram. Skrining ini dilakukan bagi mereka yang telah berusia minimal 40 tahun. Hal ini dikarenakan risiko terjadinya kanker payudara meninggi kian bertambah usia.
"Minimal 40 tahun. Mammogram tidak untuk di bawah umur tersebut, kecuali memang terdapat faktor risiko dari genetik keluarga, itu bisa dipertimbangkan," paparnya.
Namun, jangan khawatir bagi yang ingin mendeteksi hadirnya kanker payudara di bawah 40 tahun! Menurut dr. Christina, dapat langsung melakukan USG saja. Karena ini memang ditujukan bagi yang masih di bawah umur 40 tahun dan ingin mengetahui apakah berisiko atau tidak.
"Buat yang di bawah 40 tahun bisa lakukan USG saja," katanya.
Selain itu, dr. Christina mengajak masyarakat untuk dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Mulai dari berhenti merokok, mengubah pola makan sehat, hingga berolahraga rutin sesuai anjuran.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus kanker payudara pada 2020 mencapai 68.858 atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Yang memprihatinkan, jumlah kasus kematian akibat kanker payudara sendiri mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
Data juga menunjukkan bahwa banyak para Ibu yang tidak melakukan skrining. Alasannya karena takut membayangkan prosesnya dan juga adanya ketakutan untuk meninggalkan urusan rumah terutama jika berkaitan dengan anak.
Nyatanya, prosedur ini bisa menyelamatkan nyawa. Hal ini dikarenakan masih berada di stadium awal sehingga bisa dilakukan pengobatan secara optimal. Hal ini diungkapkan oleh Ahli kesehatan dari Aman Health dr. Christina Maria.
"Ketika mereka melakukan pemeriksaan, ternyata sudah stadium yang parah. Maka dari itu, skrining menjadi penting untuk dilakukan," papar dr. Christina dalam acara konferensi pers pembukaan kampanye #SaveIbuku dan Selangkah untuk Cegah Kanker Payudara, Selasa, 29 Agustus 2023 di Jakarta.
Untuk melakukan skrining kanker payudara, dikenal sebagai Mammogram. Menurutnya, ketika seseorang melakukan skrining sejak awal, tingkat kelangsungan hidup dari pengidap bisa mencapai 100 persen.
"Mammogram bisa mendeteksi massa yang lebih kecil dari dua sentimeter bahkan seukuran kacang dia bisa mendeteksi," jelasnya.
Namun, memang tidak semua orang bisa melakukan Mammogram. Skrining ini dilakukan bagi mereka yang telah berusia minimal 40 tahun. Hal ini dikarenakan risiko terjadinya kanker payudara meninggi kian bertambah usia.
"Minimal 40 tahun. Mammogram tidak untuk di bawah umur tersebut, kecuali memang terdapat faktor risiko dari genetik keluarga, itu bisa dipertimbangkan," paparnya.
Namun, jangan khawatir bagi yang ingin mendeteksi hadirnya kanker payudara di bawah 40 tahun! Menurut dr. Christina, dapat langsung melakukan USG saja. Karena ini memang ditujukan bagi yang masih di bawah umur 40 tahun dan ingin mengetahui apakah berisiko atau tidak.
"Buat yang di bawah 40 tahun bisa lakukan USG saja," katanya.
Selain itu, dr. Christina mengajak masyarakat untuk dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Mulai dari berhenti merokok, mengubah pola makan sehat, hingga berolahraga rutin sesuai anjuran.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)