FITNESS & HEALTH
Moms, Sebaiknya Cermat dalam Memberikan Gula pada Anak
Raka Lestari
Jumat 12 November 2021 / 13:14
Jakarta: Sama seperti orang tua, asupan gula pada anak-anak juga perlu diperhatikan. Asupan gula yang berlebihan pada anak bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Dan peran orang tua, sangat penting untuk menjaga asupan gula harian pada anak.
Spesialis Gizi Klinik, dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, AIFOK mengungkapkan, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula lebih dari 50 gr per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
"Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengatur asupan gula dan gizi anak sejak dini. Sesuai dengan kebutuhannya, karena pola makan yang tidak seimbang serta mengonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak pada masa depan anak.," ujar dr. Putri.
"Selain gula dan gizi, orang tua juga harus memperhatikan aktivitas fisik anak agar tetap seimbang, mengingat saat ini pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi tantangan yang dihadapi selama pandemi,” tambahnya.
Meskipun demikian, menurut dr. Putri orang tua tidak perlu khawatir dengan gula itu sendiri. Gula pasir ini diolah tubuh untuk dijadikan sebagai energi.
"Gula juga dapat dijadikan sebagai cadangan energi, yaitu lemak. Jika energi terpenuhi, maka kemampuan otak anak, sistem pencernaan, dan lainnya akan lancar. Sehingga sebenarnya jangan takut dengan gula asalkan tidak berlebihan," jelasnya.
Gula yang berlebihan itu kan tadi akan dijadikan lemak oleh tubuh. Lemak yang menumpuk tersebut akan bisa menyebabkan anak-anak menjadi obesitas.
"Selain itu, kalau anak-anak sudah terlalu suka dengan sesuatu yang manis biasanya mereka jadi tidak suka makanan sehat. Akhirnya, keseimbangan nutrisinya tidak optimal. Tinggi kalori memang, tetapi nutrisinya tidak seimbang," kata dr. Putri.
Untuk jangka panjang, kebiasaan itu bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Bahkan bisa menyebabkan gangguan kognitif. Efeknya kalau asupan gula terlalu tinggi, bisa menyebabkan kerusakan enamel gigi pada anak.
"Sehingga gigi anak menjadi mudah keropos. Secara umum, untuk anak berusia 7-12 tahun tidak boleh lebih dari 20 gram atau sekitar 2-3 sdm," jelas dr. Putri.
Namun kalau untuk buah, karena mengandung gula alami, moms tidak memperhitungkan ke dalam takaran gula harian tadi. Jadi bisa diberikan dalam jumlah berapapun. Atau bisa juga diberikan jus buah alami untuk anak sebagai snack, tetapi ingat kalau di bawah usia 1 tahun sebenarnya jus tidak terlalu dianjurkan.
"Di atas 1 tahun bisa diberikan jus tetapi tidak perlu penambahan sukrosa atau gula pasir," tutup dr. Putri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Spesialis Gizi Klinik, dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, AIFOK mengungkapkan, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula lebih dari 50 gr per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
"Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengatur asupan gula dan gizi anak sejak dini. Sesuai dengan kebutuhannya, karena pola makan yang tidak seimbang serta mengonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak pada masa depan anak.," ujar dr. Putri.
"Selain gula dan gizi, orang tua juga harus memperhatikan aktivitas fisik anak agar tetap seimbang, mengingat saat ini pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi tantangan yang dihadapi selama pandemi,” tambahnya.
Meskipun demikian, menurut dr. Putri orang tua tidak perlu khawatir dengan gula itu sendiri. Gula pasir ini diolah tubuh untuk dijadikan sebagai energi.
"Gula juga dapat dijadikan sebagai cadangan energi, yaitu lemak. Jika energi terpenuhi, maka kemampuan otak anak, sistem pencernaan, dan lainnya akan lancar. Sehingga sebenarnya jangan takut dengan gula asalkan tidak berlebihan," jelasnya.
Gula yang berlebihan itu kan tadi akan dijadikan lemak oleh tubuh. Lemak yang menumpuk tersebut akan bisa menyebabkan anak-anak menjadi obesitas.
"Selain itu, kalau anak-anak sudah terlalu suka dengan sesuatu yang manis biasanya mereka jadi tidak suka makanan sehat. Akhirnya, keseimbangan nutrisinya tidak optimal. Tinggi kalori memang, tetapi nutrisinya tidak seimbang," kata dr. Putri.
Untuk jangka panjang, kebiasaan itu bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Bahkan bisa menyebabkan gangguan kognitif. Efeknya kalau asupan gula terlalu tinggi, bisa menyebabkan kerusakan enamel gigi pada anak.
"Sehingga gigi anak menjadi mudah keropos. Secara umum, untuk anak berusia 7-12 tahun tidak boleh lebih dari 20 gram atau sekitar 2-3 sdm," jelas dr. Putri.
Namun kalau untuk buah, karena mengandung gula alami, moms tidak memperhitungkan ke dalam takaran gula harian tadi. Jadi bisa diberikan dalam jumlah berapapun. Atau bisa juga diberikan jus buah alami untuk anak sebagai snack, tetapi ingat kalau di bawah usia 1 tahun sebenarnya jus tidak terlalu dianjurkan.
"Di atas 1 tahun bisa diberikan jus tetapi tidak perlu penambahan sukrosa atau gula pasir," tutup dr. Putri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)